"Sudahlah...bawa sini aja", kata kang Ngatman.
Yu Surip pun mengambilkan bambu yang kemarin sudah diruncingkan suaminya itu.
"Untuk apa sih Pakne? Jualan cilok kok bawa bambu runcing?" Tanya Yu Surip semakin penasaran.
"Ini untuk menghalau orang-orang yang akan mengganggu saudara-saudara kita yang Natalan di gereja Bune. Kata Kyai Ahmad, tidaklah kita dianggap muslim yang baik, jika saudara kita non muslim tidak merasa aman di sekitar kita..."
"Iya Pakne,...ya sudah berangkat sana,...hati-hati yaaa ... " Kata Yu Surip melepas suaminya berangkat jualan cilok.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H