Â
Â
Â
[caption caption="JAS Stage Voice"][/caption]Sekolah formal tak selalu menjawab kebutuhan penyaluran bakat anak-anak kita. Karena sekolah formal terbatas pada kurikulum yang baku. Maka dibutuhkan sebuah ruang di mana bakat anak-anak ditempa secara intensif dan khusus untuk menggali lebih dalam talenta-talenta yang ada dalam diri anak-anak kita.
Jogja sebagai kota pendidikan selalu ada solusi untuk menjawab tantangan ini. Jogja Acting Studio (JAS) menjadi jawaban yang pas untuk masalah ini.
Sebagai sebuah sanggar seni yang concern terhadap penempaan bakat anak-anak, JAS telah membuktikan dengan aktifitasnya selama beberapa tahun secara konsisten menggembleng anak-anak untuk dimunculkan talentanya.
Salah satu grup yang dibentuk oleh JAS adalah "Jas Stage Voice". Sebuah grup vokal yang terdiri dari 5 personil anak yang telah dididik dalam bidang menyanyi (olah vokal), bermain seni peran (acting), mendongeng, membaca puisi, menari (dance), dll.
Mereka adalah Binar, Ajwa, Risma, Kelvin & Paco. Kelima anak ini juga aktif dalam satu sanggar teater anak di Jogja Acting Studio yang beralamatkan di Jalan Madumurti no 24 Bugisan, Patang Puluhan, Wirobrajan Yogyakarta.
Dari semua anggota yang aktif di sanggar tersebut, kelima anak inilah yang mempunyai talenta yang cukup lengkap dalam seni pertunjukan. Masing-masing mempunyai kelebihan serta kompetensi bidang seni, yakni dalam tarik suara (menyanyi), dance (menari), drama operet, monolog, mendongeng, menulis dan baca puisi.
Prestasi-prestasi serta jam terbang mereka berlima cukup membanggakan dan aktif mengikuti event-event pertunjukan dan ajang kompetisi, baik lokal jogja, provinsi maupun tingkat nasional.
Risma dan kawan-kawannya ini terakhir membawakan sebuah suguhan lagu dengan tema semangat kebinekaan & mencintai perbedaan dengan judul "Berbeda, Berdekap, Bersaudara" ciptaan Ahmed Sinar. Lagu ini dibawakan pada pembukaan event internasional bergengsi JIFFINA (Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia) di hadapan Gubernur Sri Sultan HB X di JEC pada Bulan Maret 2017 lalu.
Paco sendiri pernah mewakili Provinsi DIY dalam kompetisi pendongeng cilik mendapat juara 4 di sebuah ajang nasional yang diadakan oleh Kemendikbud dan Penerbit Mizan Productions di Bogor 2016.
Giliran Ajwa, saat ini dia sedang mempersiapkan diri pada bulan juli 2017 mendatang berangkat ke ajang nasional untuk lomba cerita, bersaing dengan provinsi-provinsi seluruh Indonesia. Di tahun 2016 Ajwa juga masuk 5 terbaik tingkat nasional lomba vokal tunggal FLS2N (Festival & Lomba Seni Siswa Nasional) di Manado, Sulawesi Utara.
Personil yang ke empat adalah Kelvin Valerian nama lengkapnya. Anak ini di awal tahun 2017 banyak mengkoleksi prestasi selain menyanyi. Kelvin telah dua (2) kali berturut-turut juara 1 lomba baca puisi tingkat provinsi DIY dan juara 2 lomba cerita rakyat yang di adakan oleh Perpustakaan ( BPAD ) Provinsi DIY.
Yang menarik dalam grup ini adalah sengaja memasukkan anak yang masih sekolah TK. Binar Mutiara Yahya dengan suara yang khas serta polosnya anak-anak akan memberikan warna dan karakter unik tersendiri. Namun Binar juga cukup konsekuen menunjukkan bakat prestasi-prestasinya.
Berturut-turut dari 2015 sampai dengan 2017 mendapat penghargaan tropi dari Bupati Bantul di ajang lomba menyanyi.
Dari semua talenta yang dimiliki anak-anak tersebut membuat Ulin Yahya sebagai pemilik sanggar Jogja Acting Studio merasa percaya diri dan yakin jika mereka dibuatkan sebuah grup, mereka akan bisa bersinergi. Tentunya berharap grup Jogja Stage Voice dengan kemampuan bakatnya bisa terus berkarya dan memberi warna tersendiri dalam ajang dan event-event pertunjukan di Yogyakarta.
Pada moment kali ini Jas Stage Voice bekerja sama dengan Ahmed Sinar untuk menciptakan lagu khusus dengan tema religi dan nuansa puitik agar supaya di ajang bulan Ramadhan ini grup Jogja Stage Voice bisa selalu eksis mengisi event-event yang bernuansa Islami.
Apapun yang dilakukan oleh JAS dalam mendidik dan mengeksplorasi talenta anak-anak patut kita berikan apresiasi. Karena dengan didikan dalam bidang seni ini mempunyai multiple effect; anak-anak akan lebih mempunyai kepercayaan diri dan ini akan membawa pribadi anak-anak yang kredibel. Ini sangat krusial, karena di pundak anak-anak kita itulah warna generasi Indonesia akan di bawa.
Semoga bermanfaat. ***
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H