Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Biasa yang setia pada proses.

Lahir di Grobogan, 13 Mei 1973

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Banyak Jalan Menuju Cinta Lingkungan

17 Mei 2017   17:05 Diperbarui: 18 Mei 2017   08:03 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah yang kita bidik sebagai lokasi pembuatan film ini adalah di daerah Merang Kepayang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Palembang, Provinsi Sumateta Selatan. Sebuah wilayah pelosok Indonesia yang penuh dengan hutan. Di sinilah terdapat kawasan hutan yang menjadi langganan kebakaran hutan tiap tahun.

Moda transportasi di Kepayang ini dominan dengan perahu kecil (orang palembang menyebutnya kethek), atau alat transportasi yang lebih cepat dengan speedboat.

Pertama kali kami mendarat di Palembang, saya kira untuk menempuh perjalanan ke Desa Kepayang hanya sekitar 2 sampai 3 jam dengan speedboat. Ternyata 6 jam! Belum lagi salah satu lokasi shootingnya di daerah hulu sungai, namanya Kampung Nuaran, masih kami tempuh 3 jam lagi dari Kepayang dengan menggunakan kethek (perahu kecil). Cukup melelahkan, tapi karena dengan niat menikmati kekayaan Indonesia, lelah menjadi terabaikan.

Satu hal lagi yang bagi kami cukup mengejutkan adalah, Kampung Nuaran ini masuk wilayah habitat harimau Sumatera! Cukup membuat kami shock ketika kethek kami melewati sebuah papan nama : "Anda memasuki wilayah habitat Harimau Sumatera". Binatang buas satu ini sudah terkenal pemangsa binatang ternak warga, maupun manusia!. Tapi, apapun situasi dan kondisinya, ini adalah bagian dari tugas dan kewajiban kami, sehingga dengan keberanian yang agak kami paksakan akhirnya kami tetap harus memasuki kawasan itu dengan mata yang waspada dan lantunan berjuta do'a.

Bagi warga Kepayang mungkin transportasi air sungai sudah terbiasa. Tapi bagi kami, begitu memasuki lingkungan bersungai, merasa seperti terisolasi. Sepertinya sangat jauh dari keramaian kota. Tapi apapun, kami bertekad untuk tetap menyelesaikan tugas mulia ini. Membuat sebuah film yang memuat pesan moral akan pentingnya memelihara hutan, agar anak-anak kita, generasi muda kita bisa melaksanakan, hal yang menjadi pesan kita tersebut.

Di sinilah, apapun yang kami lakukan terhadap alam, semoga menjadi tanda cinta kami terhadap alam dan menjadi perwujudan dari amanah Tuhan.

Semoga bermanfaat. ***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun