Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

👉The all about creative industries world 👈 Producer - Writer - Lecturer - Art worker

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Konser Satu Bendera; Berkarya & Silaturrahmi Terjaga

24 Oktober 2016   16:22 Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:36 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama Tratag Budaya Estetik seperti diam, kini 'berbicara' lagi. Mencoba memicu diri untuk lebih kreatif dan 'bersuara' lagi dalam kemasan silaturrahmi.

Kami, Tratag Budaya Estetik yang berdiri sejak Tahun 1999 meneguhkan komitmen dan visi untuk berkarya dalam ranah seni-budaya untuk menyuarakan nurani, menajamkan intuisi dan imajinasi, mengkritisi, meski terkadang mentertawakan diri sendiri.

Mengambil nilai filosofi "tratag", di sebuah studio musik milik Mas Ambar Polah, komunitas Tratag Budaya Estetik menjadi tempat berkumpul, bernaung bersama para pelaku dan pekerja seni dalam mewujudkan karya-karyanya.

'Suara' kami pertama kali pada tahun 1999 di Gedung Auditorium IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama sahabat-sahabat Tim Relawan Yogyakarta dan Yogyakarta en-Clave, menghelat sebuah pertunjukan bertajuk "The Spirit Of Crisis #1". Tema ini adalah wujud respon kreatif atas krisis yang terjadi di Indonesia saat itu. Kami membawakan karya-karya untuk men-support semangat hidup dan spirit berkarya kepada khalayak, meski dalam kondisi bangsa sedang krisis multi dimensi.

Pada tahun 2002, kami kembali menggelar pertunjukan "The Spirit of Crisis #2", di Halaman depan Hotel Ambarrukmo Yogyakarta. Masih dengan semangat dan spirit yang sama, menyampaikan pesan moral untuk tetap semangat dalam berkarya di tengah kondisi bangsa yang kurang sehat.

Semangat kami dalam berkarya tak akan kendur meski situasi sedang blur. Kami tetap menyuarakan nurani, meski tak semua keinginan terakomodasi.

Pada kesempatan yang baik ini, kami mencoba melacak dan mencermati kembali karya-karya Mas Ambar Polah. Kami mencoba mengemas ulang, menarik benang merah tematiknya, dan memotret sejarah proses berkarya Mas Ambar sebagai pelajaran berharga bagi kami, dan sekaligus sebagai ucapan terimakasih kami kepada Mas Ambar Polah yang telah menemani dan mendukung kami dalam berkarya.

Mengapa SATU BENDERA? Salah satu karya Mas Ambar Polah yang kami anggap dapat memberikan spirit silaturrahmi dan semangat berkarya adalah karya berjudul "Satu Bendera". Dengan syair sederhana, namun kami berharap bisa membawa semangat untuk berkreasi, dan sekaligus spirit kesatuan nusantara yang setiap saat berpotensi tereduksi bahkan terdistorsi oleh anak bangsa sendiri.

Lagu "Satu Bendera" sendiri telah dibawakan di beberapa event nasional. Di antaranya adalah:

1. Pada Event Komitmen Kampanye Damai antar partai, bertepatan dengan event Pameran Furnicraft di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada Bulan Maret 2004.

2. Pada Event Barindo di Prambanan pada Bulan April 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun