Hmm, tentang K-drama dan K-pop yang jadi 'shadow teacher' dalam bahasa korea ya?
Aku banget itu. Hahaha
Kenapa, karena memang diriku hanyalah gadis sederhana yang saking sederhananya aku nggak bisa keluarin uang buat kursus bahasa korea pada waktu aku kuliah.
Oke, dimulai dari ketertarikanku pada Korea Selatan, khususnya K-drama dan boyband Korea waktu masih jadi santriwati di salah satu pesantren modern di Solo. Waktu itu sekitar tahun 2011, K-drama dan K-pop mulai 'menginvasi' diriku dan teman-temanku saat berada di boarding school. Penasaran nggak bagaimana bisa K-content bisa menyeruak masuk ke dalam kawasan agamis seperti boarding school kami?
Waktu itu kebetulan aku yang kelas 12, harus buat karya tulis macam skripsi berbahasa inggris/arab sebagai tugas akhir kami, dan karena jam buka laboratoriun komputer terbatas maka kami diizinkan untuk membawa laptop, tapi dengan satu syarat, laptop tersebut harus dititipkan di kantor kesiswaan SMA Putri. Boleh dibawa ke kamar, tapi harus digunakan untuk mengerjakan tugas, that's all no other things.
Dan, jeng-jeng-jeng!
Maka jadilah kami lancar jaya memperluas pengetahuan K-drama kami di sela-sela kesibukan belajar untuk ujian akhir yang banyak banget jenisnya dan karya tulis.
Aku inget banget, drama pertama yang kami tonton adalah 'You are beautiful' starring Park Shin Hye, Jang Geun Seuk, Jung Yong Hwa dan Lee Hong Ki, tapi karena deret kamar kelas 12 didepan rumah dinas ustadzah, jadi kami harus hati-hati banget biar nggak ketahuan, karena kalau ketahuan, laptop disita dan pasti ada hukuman.
Kami nonton di salah satu kamar temenku atau kadang kamarku, tirai kami tutup, nonton dibawah meja besar dan harus diatas jam 10, karena jam malam kami jam 10.
Ada satu masalah paten yang sering bikin kami uring-uringan saat nonton. Kaset CD nya macet! Hh, sebenarnya kami nggak berharap banyak sih dari kaset CD bajakan yang kami beli di pinggir jalan, saat itu harganya sekitar 9.000 -an (maafkan kami), tapi kesal juga kalau terus-menerus macet kan? Hehe
K-pop pertama yang kudengerin adalah TVXQ - Mirotic (bahkan sampe sekarang pun masih terngiang-ngiang lirik dan nada reff lagu ini).
Sejak saat itu aku mulai tertarik dengan dunia per K-pop an, tapi belum tertarik belajar Bahasa Koreanya. Barulah saat jadi mahasiswa di salah satu universitas negeri di Surabaya, benih per K-pop an ku mulai tumbuh subur karena circle pergaulanku sama seperti aku, sama-sama K-popers.
Disitu aku mulai lebih sering nonton K-drama dan tentunya playlist K-pop udah ratusan, pada saat itu. Nggak terelakkan lagi, Bahasa Korea udah jadi my third language buat aku, belum bisa tulis dan baca hangeul, tapi sering denger pelafalannya dan subtitlenya jadinya sedikit demi sedikit kosakata ku mulai bertambah.
Kata pertama yang aku inget adalah 'Ne', seperti K-popers lainnya. Kenapa?
Yap! Bener banget
Karena sederhana dan artinya 'Ya.' Hahaha
Pada dasarnya aku suka banget belajar bahasa baru ya, jadi semuanya nggak terlalu sulit. Aku pun berniat 'Pokoknya aku harus bisa ngerti dialog mereka di K-drama atau K-show, dan harus faham arti tiap lirik K-pop mereka!'
Pelan tapi pasti, aku mulai mem-variasikan metode belajarku. Selain dengar dan baca dialog atau lirik mereka, aku mulai belajar hangeul. Kalau ini, aku beli paket buku belajar Bahasa Korea dari native nya. Aku udah ngabisin banyak banget kertas buat tulis dan hafalin hangeul, dimulai dari tulisanku yang masih kotak-kotak dan kaku sampai sekarang yang sudah luwes dan hafal.
Setelahnya, aku siapin satu buku khusus buat kerjain soalnya dan tulis dialog dari K-drama, K-show atau K-pop. Aku tulis, aku cari artinya per kata dan coba ku pahamin banget, salah satu perbedaan terbesar antara kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Korea adalah di strukturnya, di Bahasa Korea di bolak-balik, objeknya ada di tengah sedangkan predikatnya di belakang, ya kalau kalimat sederhana sih masih aman, tapi kalau udah masuk paragraf,
Astaga, dijamin bingung! Hhft.
Kadang aku tulis lagu K-pop dalam hangeul, aku artiin sendiri, tanpa buka kamus atau google, setelahnya, aku isi kata yang aku nggak tahu artinya, dan kubuat dalam kalimat-kalimat baru, untul 'menempelkan' kata baru tersebut di memoriku.
Kalau K-drama dan K-show, aku nonton konten mereka yang nggak ada subtitlenya, kalau K-show banyak ya, ada Going Seventeen, aku sering nonton yang tanpa subtitle, aku coba nikmati acaranya dan di akhir acara aku rate pemahaman Bahasa Koreaku.
Pada awalnya memang susah banget, tapi karena suka jadi asyik banget. Ada beberapa orang yang sinis, tapi aku nggak perduli, yang penting ini baik banget buat pengembangan diri aku dan aku berharap banget untuk bisa berbagi ilmu tentang Bahasa Korea ke orang lain, because sharing is my most vital life principle.
Sekarang aku sering nonton K-drama atau K-show tanpa lihat subtitle, mengerti arti lirik lagu-lagu K-pop, faham beberapa kalimat atau kosakata intermediate bahkan advance setting, tulis diary pakai Bahasa Korea dan lain-lain, tapi tetap, aku masih sangat kurang dan masih harus banyak belajar.
Beberapa kali tes simulasi TOPIK dan skor ku udah lewat TOPIK 1, yang aku bisa lanjut ikutan TOPIK 2, saat ini salah satu life goal ku adalah dapat TOPIK 2, level 5 dan aku sangat berharap Tuhan melancarkan segalanya dan mengizinkanku mendapatkan ini.
Karena aku nggak berkelanjutan atau setiap hari belajarnya, jadinya progress nya agak lambat, tapi jujur, belajar Bahasa Korea jadi salah satu healing activity aku waktu stress kuliah. Hehe
Satu pesan buat K-popers yang pengen belajar Bahasa Korea dan takut bingung hangeul dan strukturnya.
Pada awal memang susah, tapi karena dasarnya kalian sudah punya ketertarikan sama hal tersebut, maka pasti akan mudah dan dipermudah oleh Tuhan. Yakin, kalau belajar pada umumnya dan Bahasa Korea pada khususnya bisa dari banyak sumber, terlebih sekarang, tinggal buka search engine, youtube, dan lain-lain, semua materi yang kita inginkan pasti akan muncul. Pokonya harus NIAT, PERSISTEN, LAKUKAN TERUS MENERUS.
Semangat! Halsu isseo!
(Ini salah satu slogan ku waktu belajar Bahasa Korea. Hehe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI