Dalam praktek kolaborasi yang ideal, dokter akan mendiagnosa dan membuat keputusan pengobatan awal bagi pasien kemudian apoteker akan memilih, memulai, memonitor, memodifikasi, dan menghentikan farmakoterapi yang sesuai untuk mencapai hasil pasien yang diinginkan”. Sebuah sistem yang mungkin belum bisa diterapkan di Indonesia tetapi paling tidak harus membuka mata bersama.
Salam,
*) Dimuat Radar Banjarmasin Edisi 25 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H