Mohon tunggu...
Nurul Mardhiyah
Nurul Mardhiyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN JEMBER

Senyumlah, Syukuri hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Islam Nusantara dalam Membina Moral Bangsa

7 Mei 2020   11:24 Diperbarui: 7 Mei 2020   11:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum membahas mengenai peran Islam nusantara dalam membina moral bangsa, pertama kita akan membahas tentang apa itu NKRI dan moral bangsa.

Pengertian NKRI

(Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah suatu negara yang terdiri dari wilayah kepulauan memiliki ribuan pulau yang diapit oleh dua benua dan dua samudra, terdiri dari ratusan juta penduduk, beriklim tropis, dan memiliki dua musim (kemarau dan hujan). Keragaman ini menyebabkan keanekaragaman budaya, adat istiadat yang berdaulat dan tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika.

Moralitas NKRI

Moralitas berasal dari kata "moral" yang berarti sikap, akhlak budi pekerti yang meliputi perbuatan baik dan buruk, dan pada kenyataannya kebaikan itu tidak ada batasannya sama sekali. Dalam membangun sebuah negara yang kuat haruslah terdapat pilar-pilar yang kuat agar dapat berdirinya kokoh suatu negara. Moralitas bangsa Indonesia ada empat yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Sehingga empat pilar ini harus diyakini sebagai prinsip bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh sehingga menjadi sebuah karakter kepribadian bangsa dalam mencapai cita-cita bangsa Indonesia sendiri. 

Peran Islam Nusantara dalam Membina Moral Bangsa

- Dalam bidang pendidikan. Pembinaan moral yang dilakukan dalam ruang lingkup pendidikan terutama dalam pendidikan Islam, yang pertama, dapat melakukan kegiatan rutin yang terintegrasi dengan kegiatan sekolah atau universitas. Tidak hanya aspek pengetahuan saja yang dibina, melainkan aspek sikap juga harus dibina, karena dalam membina moral yang lebih penting itu adalah sikap atau akhlaknya. Yang kedua, menciptakan lingkungan lembaga pendidikan yang mendukung, untuk menumbuhkan masyarakat yang bermoral dan religius harus membuat lingkungan menjadi nyaman sehingga apa yang diajarkan oleh guru tentang nilai agama dapat melekat dan dihayati oleh peserta didik. Yang ketiga, pendidikan agama tidak hanya dilakukan dan diajarkan secara formal dalam pelajaran saja, bisa juga dilakukan diluar proses pembelajaran bukan hanya materi namun juga dalam kehidupan sehari-hari agar peserta didik dapat terbiasa dengan moralitas. Dan yang keempat, menciptakan kegiatan atau situasi religius dengan baik. 

- Dalam bidang politik. Dikatakan bahwa politik berbuah dari hasil pemikiran agama, agar terciptanya kehidupan yang harmonis dan tentram. Hubungan Islam dan politik menjadi jelas dalam menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas, tanpa menghapus atau melenyapkan unsur Islam dalam penceturan politik. Pancasila sebagai dasar ideologi negara dan UUD 1945 merupakan bukti bahwa Islam juga menjadi salah satu bagian dalam kemerdekaan Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun