Mohon tunggu...
Nurul Malahayati
Nurul Malahayati Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Salah Jurusan, Kenalan Sama Jurusan Ini Yuk!

10 Juli 2021   08:39 Diperbarui: 10 Juli 2021   08:45 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UIN Sunan Kalijaga adalah salah satu universitas Islam terbaik se Indonesia. Berlokasi di Depok, Kota Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga terdiri dari 8 fakultas yakni Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Ekonomi dan Bisnis Islam, Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Syariah dan Hukum, Sains dan Teknologi, Adab dan Ilmu Budaya, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Total program studi atau jurusan yang ditawarkan berjumlah 41 jurusan.

Salah satu jurusan yang popular di UIN Sunan Kalijaga adalah jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam atau biasa disingkat KPI untuk memudahkan penyebutan. Jurusan ini berada dibawah naungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang terletak di kampus timur.

 Di jurusan KPI, belajar apa aja sih?

Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah jurusan yang mempelajari 3 ilmu sekaligus, yakni ilmu dakwah, ilmu komunikasi dan media penyiaran. Hal ini mencerminkan paradigma universitas yakni integrasi-interkoneksi ilmu agama dan ilmu semesta (ilmu pengetahuan). Oleh karena itu, menjadi sarjana KPI dituntut untuk menguasai ketiga ilmu tersebut. Kurikulum di Jurusan KPI memasukkan semua mata kulliah wajib yang telah disepakati dalam forum ASPIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi).

 Lalu apakah jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sama dengan jurusan Ilmu Komunikasi? 

Jurusan KPI dan Ilkom tentu berbeda. Mengingat KPI merupakan jurusan yang jenis keilmuannya adalah Ilmu terapan, KPI lebih memfokuskan pada praktek dibidang media penyiaran. Mata kuliah ilmu dakwah, fiqh dakwah, komunikasi politik, teori komunikasi dan sejenisnya merupakan mata kuliah wajib dan hanya ada di semester satu sampai semester tiga saja. Alasannya adalah di semester 4, mahasiswa sudah diwajibkan untuk mengambil konsentrasi.

Konsentrasi atau penjurusan adalah dilakukannuya pemilihan fokus ilmu yang akan dipelajari mahasiswa. KPI menawarkan 2 konsentrasi yakni konsentrasi jurnalistik dan konsentrasi penyiaran atau broadcasting. Konsentrasi ini berfungsi untuk mengelompokkan mahasiswa yang memiliki minat berbeda.

Yuk kita bahas perbedaannya!

Konsentrasi broadcasting adalah konsentrasi yang menyiarkan informasi dalam bentuk audio-visual. Sehingga materi yang diajarkan adalah materi tentang cara mengoperasikan kamera, cara menjadi presenter, cara mengelola audio, dan editing video maupun gambar.

Apabila mahasiswa memilih konsentrasi ini, maka mayoritas tugas yang diberikan oleh dosen, format pengerjaannya adalah berbentuk video. Contohnya adalah mahasiswa diminta untuk meliput kondisi merapi saat ini, kemudian melakukan rekaman video yang mana mahasiswa bertugas seolah-olah menjadi presenter berita. Mata kuliah yang menunjang konsentrasi ini antara lain Jurnalistik Penyiaran, Managemen Penyiaran, Sinematografi dan lain-lain.

Sedangkan konsentrasi jurnalistik adalah penyiaran informasi dalam bentuk tulisan. Sehingga materi yang diajarkan adalah tentang cara menulis berita yang baik, cara menyunting berita, cara publikasi berita dan cara melakukan wawancara dengan narasumber. 

Biasanya tugasnya berbentuk tulisan. Mahasiswa diminta untuk menuliskan peristiwa penting yang layak dijadikan berita atau dalam kata lain disebut dengan meliput berita. Ketika meliput berita, mahasiswa berperilaku seolah menjadi wartawan yang melakukan wawancara. Mata kuliah yang menunjang konsentrasi ini adalah Jurnalistik Cetak, Jurnalistik Online, Penlulisan Feature dan sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara kedua konsentrasi tersebut terletak pada media publikasi informasi. konsentrasi broadcasting mempublikasikan karyanya melalui platform digital seperti YouTube, Podcast dan televisi. Sedangkan media publikasi jurnalistik adalah media literasi, baik online maupun offline.

Prospek kerja jurusan KPI ini cukup menjanjikan, mengingat teknologi semakin canggih dan media pun berkembang dengan pesat. Jurusan broadcasting prospek kerjanya adalah menjadi seorang presenter, cameramen, Floor Direction, dan sebagainya, terkhusus pada pekerjaan pertelevisian.

 Sedangkan konsetrasi jurnalistik memiliki prospek dibidang tulis menulis seperti menjadi wartawan, penulis naskah, penulis berita, redaktur berita dan lain-lain. Tak sedikkit sarjana KPI yang bekerja di Metro TV, kantor Kedaulatan Rakyat, RCTI dan ADITV. 

Untuk mengasah bakat mahasiswa, fakultas Dakwah dan Komunikasi mendirikan suatu lembaga pengembangan yang dinamai Pusat Pengembangan Teknologi Dakwah (PPTD) yang berada dibawah naungan fakultas secara langsung. 

Dalam PPTD terdapat 3 komunitas yang hanya boleh diikuti oleh mahasiswa fakultas Dakwah dan Komunikasi saja. Komunitas tersebut antara lain Suka TV yang sistem penyiarannya seperti televisi, Divikom yang sistem penyiarannya berbentuk fotografi dan Rasida yang media penyiarannya berbentuk radio (podcast). Pihak universitas memberikan fasilitas yang luar biasa untuk pengembangan skill mahasiswa fakultas Dakwah dan Komunikasi. 

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam memang belum dikenal oleh banyak orang, sebab jurusan ini hanya terdapat di universitas islam saja. Meskipun begitu, kualitasnya tidak diragukan lagi. Jurusan KPI telah terakreditasi A dan satu satunya jurusan yang memiliki jenjang strata 2 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Setelah lulus, gelar yang didapatkan adalah S.Sos atau Sarjana Sosial.

Yuk bergabung jadi salah satu mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam! Kalian bisa mendaftarkan diri melalui jalur SPANPTKIN, UMPTKIN, dan jalur Mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun