Mohon tunggu...
Nurul Maftukhah
Nurul Maftukhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dosen Pengampu: Dr. Hj. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

hamba kelas teri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bangun Integritas, Bongkar Plagiarisme: Refleksi Pancasila dalam Pendidikan

26 Desember 2024   17:05 Diperbarui: 26 Desember 2024   17:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk karakter, integritas, dan kemampuan kritis individu. Namun dewasa ini, plagiarisme telah mencederai dunia Pendidikan. indakan tidak terpuji ini tidak hanya mencerminkan rendahnya integritas individu dan menimbulkan berbagai dampak negatif dalam proses pembelajaran, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Membangun sistem pendidikan yang berintegritas, maka penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam makna Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam menanggulangi plagiarisme.

Plagiarisme: Masalah dan Tantangannya

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengartikan plagiarisme sebagai suatu penjiplakan yang melanggar hak cipta. Dalam dunia pendidikan, plagiarisme dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain karena kurangnya kesadaran akan pentingnya orisinalitas, kuranng menghargai hak kekayaaan intelektual, kurangnya kreativitas atau kemampuan menulis, dan kemalasan untuk berpikir kritis.

Dampak dari plagiarisme, selain merugikan individu yang hasil karya aslinya dicuri juga mengurangi kredibilitas dan integritas terhadap institusi pendidikan. Lebih jauh lagi, plagiarisme menanamkan budaya tidak jujur yang dapat menjalar ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Refleksi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menghadapi Plagiarisme

Sebagai pandangan moral bangsa, Pancasila menawarkan nilai-nilai luhur yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan plagiarisme. Berikut adalah refleksi dari sila-sila Pancasila dalam membangun integritas di dunia pendidikan:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama menekankan pentingnya moralitas dan kejujuran. Tindakan plagiarisme merupakan bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai religius yang menekankan sikap integritas dalam setiap tindakan. Pentingnya pendidikan berbasis nilai keagamaan agar mengajarkan siswa untuk mengedepankan moral dan tanggung jawab dihadapan Tuhan. Hal ini diharapkan siswa dapat menghargai proses belajar  dengan jujur.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Plagiarisme tidak hanya sebagai bentuk ketidakadilan terhadap pencipta asli karya, tapi juga mencederai prinsip keadilan dan penghormatan terhadap karya intelektual orang lain. Menghargai karya orang lain adalah salah satu bentuk sikap beradab  dan sikap menjunjung nilai kemanusiaan yang harus diajarkan dan ditanamkan sejak dini.

3. Persatuan Indonesia

Tindakan plagiarisme menciptakan budaya tidak jujur yang dapat merusak rasa kebersamaan dan keharmonisan dalam komunitas akademik. Budaya anti-plagiarisme dapat meningkatkan rasa persatuan dalam dunia pendidikan karena memupuk sikap menghargai individu dan bekerja sama menjaga reputasi bangsa sebagai masyarakat yang beretika dan berintegritas, tanpa merugikan pihak lain.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Dalam pendidikan, kejujuran adalah kunci untuk mengambil keputusan yang adil dan bijaksana. Perlu adanya melibatkan semua pihak (tenaga pendidik, siswa, dan orang tua) dalam mendiskusikan pentingnya kejujuran akademik, agar semangat demokrasi yang mengutamakan kontribusi individu secara adil dan transparan tidak tercederai.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima menuntut adanya kesetaraan dan keadilan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam dunia akademik. Plagiarisme menciptakan ketidakadilan bagi mereka yang bekerja keras menghasilkan karya orisinal dan terjadinya ketimpangan dalam pencapaian akademik. Dunia pendidikan harus menjamin untuk memberikan kesempatan yang sama dalam mengembangkan potensi akademik bagi setiap individu dengan jujur tanpa mengambil karya orang lain.

Strategi Membangun Integritas dalam Pendidikan

Melawan plagiarisme, hal ini perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan melalui pendekatan holistik dan strategi yang sistematis. Beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan untuk membangun integritas akademik sekaligus mencegah plagiarisme:

1. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

Kurikulum pendidikan perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa memahami pentingnya integritas dan kerja keras.

2. Penegakan Aturan yang Tegas

Institusi pendidikan harus memberikan konsekuensi yang tegas terhadap pelaku plagiarisme sebagai bentuk edukasi dan pencegahan.

3. Pemanfaatan Teknologi

Teknologi seperti perangkat lunak deteksi plagiarisme, seperti Turnitin atau Grammarly untuk memastikan orisinalitas karya akademik.

4. Edukasi tentang plagiarisme

Meningkatkan kesadaran tentang bahaya plagiarisme melalui seminar, diskusi, dan pelatihan. Diharapkan siswa dapat memahami dampak negatif  plagiarisme baik secara akademis maupun moral, dan pentingnya meningkatkan cara berfikir secara kritis untuk berkontribusi menciptakan karya individu yang orisinal.

5. Keteladanan dari Pendidik

Guru dan dosen harus menjadi teladan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran. Keterlibatan orang tua juga berpengaruh terhadap anak di lingkungan rumah untuk membantu memanajemen waktu agar tidak tergoda untuk melakukan plagiarisme.

Kesimpulan

Plagiarisme bukan hanya persoalan akademik tetapi juga persoalan moral dan etika yang merusak nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa. Melalui refleksi dari sila-sila Pancasila, kita dapat membangun budaya pendidikan yang menjunjung tinggi integritas, menghargai hak kekayaan intelektual, dan memiliki rasa hormat terhadap karya orang lain. Diharapkan melalui refleksi tersebut, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, berkarakter, dan bermartabat.

Bangun integritas, bongkar plagiarisme---karena hanya dengan integritas, bangsa ini dapat mencapai kejayaan yang sejati.

Identitas Penulis:

Nama              : Nurul Maftukhah

Prodi               : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas          : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun