Tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Muhammadiyah Jember, dan Muhammadiyah Sidenreng Rappang telah memulai perjalanan luar biasa dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kemitraan Internasional di Malaysia. Program ini diselenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (ALPTK PTMA) dan Konsorsium KKN Kemitraan Internasional PTMA, berkolaborasi dengan Atdikbud KBRI Malaysia, memasuki Angkatan ke-8. Fokus utama mereka adalah memberikan kontribusi positif dalam pendidikan nonformal anak-anak Indonesia di Sanggar Bimbingan (SB) Subang Mewah.
Misi inspiratif ini dibawa oleh tiga mahasiswa dari gabungan perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (PTMA), yakni Nurul Madinatul Munawwarah, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Mataram, Anisa Dea Suryani, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jember, dan Amalia, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Bersama-sama, mereka berjuang untuk memberikan semangat belajar dan pendidikan berkualitas bagi anak-anak tanpa kewarganegaraan di Malaysia, yang merupakan anak-anak pekerja migran Indonesia.
Dalam KKN KI PTMA, tiga mahasiswa tersebut telah menjalankan kegiatan rutin di Sanggar Bimbingan Subang Mewah. Kegiatan belajar dan mengajar berlangsung setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 waktu setempat. Di tengah hari, ada waktu istirahat sebelum melanjutkan dengan sesi mengaji dan bahasa Arab hingga pukul 16.00. Mereka mengajarkan berbagai mata pelajaran, termasuk Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, keterampilan, dan Pendidikan Agama Islam.
Sanggar Belajar Subang Mewah memiliki 30 peserta didik, terdiri dari 19 siswi dan 11 siswa dengan rentang usia 5 hingga 11 tahun. Jumlah siswa kelas 1 SD sebanyak 21 siswa, kelas 2 SD 1 siswa, kelas 3 SD 1 siswa, kelas 4 SD 5 siswa, dan kelas 5 SD 2 siswa. Mahasiswa KKN KI PTMA dengan penuh dedikasi membantu para siswa untuk meningkatkan keterampilan baca, tulis, dan hitung serta mengajar mereka seni tari Saman Aceh dan lagu-lagu Indonesia.
Dalam Kegiatan Kuliah Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI PTMA), tiga mahasiswa berdedikasi telah membagi diri menjadi dua kelas pengajar di Sanggar Bimbingan (SB) Subang Mewah. Cikgu Dina dan Cikgu Dea bertanggung jawab mengajar kelas 1, dengan fokus pada baca, tulis, dan hitung, atau calistung, untuk anak-anak kelas 1 dan 2. Sementara itu, kelas 3, 4, dan 5 dipisahkan khusus untuk anak-anak yang telah lebih dulu mampu membaca, menulis, dan berhitung, dan mereka diajar oleh Cikgu Amaa. Setiap hari Jumat dijadikan hari khusus untuk kegiatan belajar menggambar dan mewarnai yang menyenangkan bagi anak-anak. Melalui pembagian tugas ini, ketiga mahasiswa KKN KI PTMA memberikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan perkembangan anak-anak di SB Subang Mewah.
Sanggar Belajar Subang Mewah, meskipun masih tergolong baru, menjadi pusat belajar bagi anak-anak tersebut. Di bawah pengelolaan Pak Sofyanhadi, mahasiswa KKN KI PTMA mengajar dengan disiplin dan ketegasan untuk membentuk jiwa yang kuat dan tangguh pada anak-anak. Sanggar Belajar (SB) Subang Mewah Menjadi Tempat Kedisiplinan dan Kegigihan dalam Membentuk Anak Berprestasi
Sistem pembelajaran di SB Subang Mewah dikenal sangat disiplin dan tegas, berkat peran aktif dari pengelola, Pak Sofyanhadi. Dalam upayanya menciptakan generasi tangguh, Pak Sofyanhadi menjelaskan, "Di sini, saya lebih fokus pada pendidikan dan berbeda dari SB lain yang lebih mengutamakan seni. Saya mengajar dengan pendekatan yang tegas dan disiplin karena saya ingin membentuk jiwa yang kuat pada anak-anak. Bahkan, ketika ada kesalahan kecil, saya memberikan hukuman seperti rotan untuk membangkitkan semangat belajar mereka."
Pendekatan pengajaran yang tegas ini telah membawa hasil yang mengagumkan di SB Subang Mewah. Anak-anak kelas 1 sudah mampu membaca, menghitung hingga puluhan ribu, dan menulis dengan rapi. Prestasi anak-anak tersebut membuktikan kesuksesan pendekatan ini dalam membentuk kedisiplinan dan kegigihan mereka dalam belajar.
Selain itu, dalam setiap sesi pembelajaran, Pak Sofyanhadi juga mengajarkan tari Saman Aceh kepada kelas 3, 4, dan 5, dengan bantuan dari Mahasiswa KKN Kemitraan Internasional. Mahasiswa juga berkontribusi dalam mengajarkan lagu-lagu Indonesia, termasuk lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu peringatan 17 Agustus.
Sanggar Belajar Subang Mewah telah menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh semangat dan inspiratif. Dengan pendekatan yang tegas dan penuh kasih, SB Subang Mewah berhasil mencetak anak-anak berprestasi yang siap menghadapi masa depan dengan percaya diri dan kecerdasan yang unggul.
Dalam Kegiatan Kuliah Nyata Kemitraan Internasional ini, tiga mahasiswa berdedikasi membentuk masa depan pendidikan anak-anak di Sanggar Bimbingan Subang Mewah dengan penuh semangat dan komitmen. Melalui pendekatan penuh dedikasi ini, mereka menanamkan nasionalisme, semangat belajar, penguatan karakter, dan keagamaan, serta memberikan keterampilan dasar yang berharga untuk masa depan mereka.Â
Kegiatan KKN KI PTMA ini menandai tekad mahasiswa Muhammadiyah untuk memberikan perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, serta memperkaya pengalaman pendidikan anak-anak yang kurang beruntung. Melalui kerja keras mereka di Sanggar Belajar Subang Mewah, mereka membawa harapan bagi masa depan cerah anak-anak stateless di Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H