Mohon tunggu...
Pendidikan

Bangun Pembelajaran Sosial Emosional Sejak Dini

26 Oktober 2018   04:27 Diperbarui: 26 Oktober 2018   05:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesuksesan tidak ahanya di dapatkan dari pendidikan yang tinggi atau nilai akademik yang tinggi. Kesuksesan bisa di dapat dari rasa sosial-emosional yang baik. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Daniel Goleman, "kecerdasan intelektual menyumbang 20% kesuksesan hidup manusia, selebihnya sekitar 80% berasal dari kecerdasan emosi dan sosial". Hal tersebut membuktikan bahwa seorang yang sukses tidak hanya memiliki kcerdasa akan pengetahuan, akan tetapai kecerdasan sosia-emosionalnya juga harus baik.

Memiliki kecerdasan intelektual tidak cukup menjadikan orang sukses, karena disaat kita tidak memiliki sosial-emosional yang baik kita dapat melakukan interaksi yang baik pula dengan orang lain. Disaat sosial emosional yang baik kita dapat mengatur segala macam emosi (sedih,gembira, haru, tawa, simpati, empati) yang keluar di waktu yang tepat.  Orang yang memiliki kecerdasan emosi, maka ia akan bermanfaat bagi orang-orang yang ada disekitarnya.

Bagaimana sesorang anak dapat memiliki kecerdasan sosial-emosional?. Kecerdasan sosial-emosioanal dapat dikembangkan sejak anak dalam kandungan  sejak bayi dalam kandungan, bayi secara langsung merasakan emosi yang dirasakan ibunya- serta dapat dikembnagkan dengan pembelajaran sosial emosional.

Masa kritis pembentukan sosial emosional yaitu ketika anak berusia 0-6 tahun -anak tidak dapat menyeleksi apa yang benar dan salah, ia hanya mencontoh orang yang ada disekitarnya terutama orangtua seperti halnya perilku dan kepribadian anak-. Pada saat bayi berumur 0-3 tahun inilah, waktu yang sangat kritis dalam membangun kelekatan antara bayi dengan orangtuanya.

Adanya kelakatan yang tumbuh antara bayi dan orangtua dapat memerikan rasa aman bagi bayi, karena pada umur-umur 0-3 tahun bayi membutuhkan rasa aman dari orantuanya. Dari rasa aman yang di dapatkan bayi inilah, sosial emosional dapat deibentuk dan berkembang.

Oleh karena itu, pembelajaran sosial emosional untuk membangun emosi anak sangatlah penting. Karena dengan pembelajaran sosial emosional yang diberikan, anak dapat mengetahui apa dan bagaimana emosi, kapan emosi keluar dan bagaimana mengelola emosi dengan baik.

Pembelajaran sosial emosional merupakan proses memperoleh dan menerapkan seacara efektif pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk mengurai dan mengatur emosi, menapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain,  membangun dan mempertahankan hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab dalam hidup untuk anak-anak maupun orang dewasa. Pembelajaran sosial-emosional ini dapat disajikan sebagia awal dari penanaman pendidikan karakter dan kepribadian anak. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi orantua maupun pendidik memberikan pembelajaran sosial emosional kepada anak. Untuk menyuseksakan terlaksananya pemebelajaran sosial emosional, ada lima kunci kempetensi pengembangan aspek sosial emosional anak sebagai berikut.

Self-Awareness (kesdaran diri)

Anak mampu memahami, mengenali dan mengidentifikasi emosi dirinya. Apabila seorang anak tidak adapat mengenali emosi dirinya maka perkembangan emosinya akan terhambat.

Self Management (pengelolahan diri)

Anak dapat mengelola pikiran, perasaan dan perbuatan mereka sehingga mendorong pada pengindraan -penglihatan- terhadap hal-hal yang baik dan benar. Anak  mampu mengntrol emosinya, seperti tidak berlebihan dalam sedih maupun gembira.

Social Awarness (kesadaran sosial)

Anak mampu mengenali lingkungannya.seperti anak mampu mengikuti norma dan aturan yang ada dilingkungannya entah itu rumah, sekolah dan masyarakat. Anak mampumenyadari hal-hal yang terjadi disekelilingnya, seperti mengenai apa yang orang lain lakukan, apakah seseorang terlibat dalam suatu percakapan dan dapat diganggu, siapakah orang disekitar dan keadaan apa yang sedang terjadi.

Relationship (hubungan dengan orang lain)

Setelah anak mampu mengenali lingkungannya, maka anak dapat menjalin hubungan dengan orang lain seperti  empati dengan orang.

Responsible Decision Making (Pengembalilan Keputusan)

Setelah anak mampu memiliki 4 kunci  tersebut maka yang kelima anak mampu mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kelima kunci kempetensi pembelajaran sosial emosional yang telah ditulis penting untuk dikembangkan kepada anak sejak usia dini untuk membangun dan menumbuhkan keterampilan sbersosial dan emosional. Karena dengan danya keterampilan sosial-emosional, anak akan bermanfaat bagi lingkungannya. Dengan adanya keterampilan sosial emosional pula anak dapat memabngun kesusksesannya serta menjalin hubungan baik dengan orang lain dan mampu memiliki karakter maupun kepribadian yang baik pula..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun