Mohon tunggu...
Humaniora

Tahap-tahap Kelekatan Bayi dengan Pengasuh

20 September 2018   20:10 Diperbarui: 20 September 2018   20:17 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak merupakan anugerah terindah yang di berikan oleh sang maha pencipta teruntuk para orang tua. Ketika bayi dilahirkan tanggung jawab orangtua akan beryambah. Disinilah, hal terpenting yang harus diperhatikan sebagai orangtua, demi masa depan anak-anak mereka. Mereka harus menjaga serta memberikan asuhan baik, benar, dan tepat bagi bayi mereka. 

Pola asuh yang diberikan kepada bayi akan memberikan pengaruh terhadap bayi ketika ia tumbuh dan berkembang. Pola asuh yang baik, tepat, dan benar akan mempengaruhi bayi secara baik pula, mereka akan tumbuh menjadi manusia yang bermanfaat dan mampu menghadapi kehidupan yang ada di dunia ini.

Sehubungan dengan pengasuhan, membangun sebuah kelekatan dalam pengasuhan sangatalah penting. Di dalam kelekatan antara pengasuh (orangtua) dan bayi akan mempengaruhi perkembangan psikologi si bayi terhadap kehidupan bayi selanjutnya. Kelekatan sendiri menurut Santrock (2011) kelekatan adalah ikatan emosional yang dekat antara dua orang. 

Dalam pengertian ini, kelekatan akan terjadi apabila ada suatu hubungan perasaan yang kuat antara dua orang, seperti halnya antara pengasuh dengan bayi yang diasuhnya, mereka akan membangun sebuah hubungan  yang intens sehingga ada interaksi diantara mereka (pengasuh dan bayi) yang menciptakan suatu ikatan batin yang kuat  antara pengasuh dan anak.

Dalam menumbuhkan kelekatan antara pengasuh dan bayi, perlu adanya kenyaman fisik untuk bayi, agar seorang bayi dapat hidup di dunia dengan rasa aman dan nyaman serta percaya bahwa dunia tempat yang baik bagi mereka. Menurut Erikson (1968) dalam Santrock, kenyamanan fisik dan perawatan yang responsif merupakan kunci untuk membangun kepercayaan dasar pada bayi. Rasa percaya inilah, yang membentuk awal atau dasar bagi kelekatan.

Kelekatan tidak muncul secara sendirinya maupun tiba-tiba. Kelekatan akan berkembang dalam serangkaian tahap. Bayi akan bergerak membangun hubungan dengan pengasuhnya. Berikut, empat tahap berdasarkan konseptualisasi Bowlby mengenai kelekatan ( Schaffer, 1996) dalan Santrock:

1. Tahap 1 = Lahir - 2 bulan

Insting bayi secara langsung akan mengarahkan kelekatan mereka dengan sosok manusia (orang asing, orangtua maupun saudara) yang memiliki kemungkinan sama untuk mendapatkan senyuman atau tangisan dari bayi. Dalam tahap ini, bayi belum dapat membedakan anatara orangtua asuhnya dan orang asing.

2. Tahap 2 = 2 - 7 bulan

Kelekatan mulai terpusat pada satu karakter. Bayi dalam tahap ini, mulai belajar untuk membedakan orang yang sangat ia kenal dengan orang yang tidak dikenalnya.

3. Tahap 3 = 7 - 24 bulan

Kelekatan khusus berkembang. Pada tahap ini, keterampilan lokomosi ( untuk bergerak ) bayi meningkat, secara aktif bayi akan mencari komunikasi dengan pengasuhnya ( ayah atau ibu).

4. Tahap ke 4 = 24 bulan dan seterusnya

Pada tahap ini, anak sadar akan perasaan, tujuan, dan rencana orang lain. Sehingga anak mulai mempertimbangkan hal-hal (perasaan,tujuan dan rencana oranag lain) yang dapat membentuk tindakan mereka -anak- sendiri.

Itulah, tahapan-tahapan kelekatan yang berkembang antara bayi dan pengasuh.

Sumber : Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak, Jilid I. Jakarta: Salemba Humanika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun