Mohon tunggu...
Nurul Mahmudah
Nurul Mahmudah Mohon Tunggu... Guru - Generasi Sandwich Anak Kandung Patriarki

Si sanguinis yang sering dibilang absurd. Aku tukang rebahan yang berharap bisa memberikan perubahan untuk Negara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi Stigma: Korban Pelecehan Seksual Tidak Menikmati Pengalaman Mengerikan Itu!

24 Februari 2023   16:07 Diperbarui: 24 Februari 2023   16:12 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korban yang mengalami tonic immobility memerlukan dukungan dan pengobatan yang tepat agar bisa pulih dari trauma tersebut. Terapi dapat membantu korban mengatasi gejala yang terkait dengan reaksi ini, seperti kecemasan, kegelisahan, dan stres pasca-trauma.

Korban Perlu Dirangkul

Sebagai korban kekerasan seksual, penting untuk mencari dukungan dari orang yang dapat dipercaya, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental. Jika korban tak mampu bersuara, maka kita tetap bisa membantunya, dengan bersikap lebih peka kepada perubahan orang sekeliling kita. Dengan bantuan dan empati kita dapat membantu korban memproses perasaan dan trauma yang terkait dengan reaksi ini, serta memberikan dukungan emosional dan praktis.

Jika kamu atau seseorang yang Anda kenal mengalami tonic immobility akibat kekerasan seksual, segera mencari bantuan profesional. Ada banyak sumber daya dan program yang tersedia untuk membantu korban kekerasan seksual pulih dari trauma, seperti konseling, terapi kelompok, dan dukungan melalui jaringan korban kekerasan seksual.

Korban kekerasan seksual harus diberikan perlindungan dan dukungan yang tepat agar dapat pulih dari trauma dan menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia. Dalam hal ini, masyarakat harus mengambil peran aktif untuk memerangi kekerasan seksual dan memastikan bahwa korban mendapat perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun