Puncaknya? Stress, depresi, kecemasan berlebih, lalu ini bisa menjadi faktor dari gangguan psikologis atau gangguan mental. Hal ini bisa dialami oleh anak-anak yang kurang bisa dan bebas dalam menyampaikan ekspresi emosionalnya. Harapan terbesarku adalah agar semua orang membaca tulisan ini, dan menyadari betapa pentingnya mendidik seorang anak dengan penuh empathy, dengan menjadikan anak sebagai subjek manusia di dalam keluarga yang juga harus didengar pendapatnya, dan diberikan andil dalam mengambil keputusan keluarga yang menyangkut tentang masa depan dirinya dan keluarganya.
Disclaimer : Ini kisahku, jangan dibandingkan. Kamu boleh setuju, dan boleh menolaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H