Mohon tunggu...
Nurul LutfiaMaryadi
Nurul LutfiaMaryadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

20 tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliner Street Food di Tengah Kawasan Elite Jakarta

23 Desember 2022   01:09 Diperbarui: 23 Desember 2022   01:15 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, kuliner street food semakin digandrumi oleh masyarakat, bahkan menjadi salah satu segmen kuliner unggulan di Indonesia selama beberapa tahun belakang. Bagi pecinta jajanan murah, street food menjadi surga dunia karena memiliki rasa yang enak dengan harga yang terjangkau.

Salah satunya seperti street food yang berlokasi di kawasan elite Jakarta, tepatnya di belakang Mal Grand Indonesia. Meski terletak di kawasan elite, harganya tetap terjangkau dan menyediakan kuliner yang sangat beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.

Awalnya kuliner street food di kawasan tersebut hanya tempat yang dikunjungi pegawai mal, namun kini semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat, terutama anak muda. Berkat penyebaran informasi yang sangat cepat lewat media sosial serta banyaknya vlogger dan blogger yang datang untuk membuat konten, menjadikannya semakin digandrumi oleh masyarakat.

Pengelola wisata kuliner street food di kawasan belakang Mal Grand Indonesia, Roger mengungkapkan, tempat ini sudah berdiri selama 15 tahun, namun baru dikelola sejak empat tahun yang lalu. Proses pengelolaan tempat ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan untuk membantu pembangunan tenda agar tempatnya menjadi layak dan nyaman.

"Tujuan dikelolanya tempat ini yaitu agar masyarakat dari semua kalangan bisa berkunjung. Setelah dikelola, ada beberapa pedagang yang viral di media sosial sehingga menuai rasa penasaran masyarakat untuk datang ke tempat ini." ujarnya saat diwawancarai di kawasan street food yang berada di belakang Mal Grand Indonesia, Sabtu (17/12/2022).

Roger mengaku terdapat kendala yang masih terjadi hingga saat ini, yaitu kemacetan yang diakibatkan dari ramainya pengunjung. Terlebih pada saat weekend, kemacetan pasti terjadi hingga larut malam, bahkan dini hari. Solusi untuk kendala tersebut juga masih belum ditemukan.

"Saya harap tempat ini kedepannya mendapat akses untuk bisa berkoordinasi langsung dengan pemerintah, agar dapat memahami batasan-batasan dari peraturan yang ada. Selain itu, sudah ada perencanaan untuk pemindahan lahan street food ini agar tempatnya menjadi lebih strategis," pungkasnya.

Salah satu penjual kuliner street food, Wilma Yuliana menuturkan, alasannya memilih street food sebagai usaha karena mudah dalam mempromosikan makanan yang dijual, sebab street food saat ini sedang sangat digandrumi masyarakat sehingga lebih mudah untuk menarik minat pembeli.

"Selain itu, saya memilih tempat  ini untuk berjualan karena selalu ramai pengunjung dan sudah diketahui oleh banyak orang. Meskipun saat ini saya masih membaca pasar dan mencoba untuk berkembang melalui inovasi yang saya ciptakan, namun saya yakin tempat ini akan selalu hidup," ungkapnya saat diwawancarai di kawasan street food yang berada di belakang Mal Grand Indonesia, Sabtu (17/12/2022).

Wilma berharap kedepannya dapat mengundang food vlogger untuk mempromosikan makanan yang ia jual agar dapat dinikmati oleh orang banyak dan bisa membuka cabang untuk mengembangkan usahanya. Dirinya juga berharap, agar kuliner street food dapat selalu bersinar bahkan semakin meningkat kualitas kedepannya.

Salah satu pengunjung kuliner street food, Nazmi Nugraha menjelaskan, banyaknya pepohonan yang membuat suasana nikmat makan pinggir jalan juga menjadi daya tarik bagi dirinya  sebagai pengunjung untuk mengunjungi kuliner street food. Angin sepoi-sepoi akan jadi teman makan yang menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun