Mohon tunggu...
Nurul Lubis
Nurul Lubis Mohon Tunggu... -

Africa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Expatriate Tak Seindah Yang Terlihat

6 Januari 2012   14:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa kali berinteraksi melalui email, akhirnya aku bertemu langsung dengan Leonardo. Dia pribadi yang sangat menyenangkan. Bukan hanya itu, dia juga ‘fun’. Dan ‘gila’. Hidupku sedikit berubah setelah aku bertemu Leo. Kami tak terlalu sering bertemu, dikarenakan dia tinggal di district yang berbeda. Namun, paling tidak seminggu sekali kami pasti bertemu, meskipun itu hanya untuk sebuah diner singkat. Aku bahagia sekali menemukan Leo. Rasanya seperti menemukan air di tengah padang pasir. Leo pun mulai sering membawaku untuk bersosialisasi. Dia mengenalkanku dengan para expatriate lain. Membawaku ke pesta. Mengajakku camping. Bahkan membuat pesta karaoke untukku. Rasanya saat itu hidupku terasa sempurna. Itu pertama kalinya aku bisa mengirim email untuk sahabat – sahabatku di Indonesia dan menulis, “Guys. I’m happy. Life is getting better,”

Namun, hal itu hanya sementara. Setelah selang beberapa waktu, Leo menyelesaikan kontrak kerjanya dan harus segera pergi. Well, aku memang sudah mengenal banyak orang melalui Leo. Namun, kebanyakan dari mereka berasal dari negara yang tidak berbahasa Inggris, seperti Spanyol, Prancis dan Belgia. Bahkan, beberapa dari mereka memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang minim. Jadi, bisa dipastikan, mereka lebih sering menggunakan bahasa Prancis untuk bahasa pergaulan, karena hampir semua dari mereka fasih berbahasa ini. Sementara, kemampuan bahasa Prancisku mendekati nol. Bisa dikatakan, aku hampir miss komunikasi ketika bersama mereka.

Saat Leo masih ada, hal ini tak terlalu memusingkanku. Bahasa Inggris Leo excellent. Selancar native speaker. Karena itu, dia selalu menjelaskan kepadaku apa yang tengah mereka bicarakan. Namun, lain ceritanya ketika Leo sudah pergi. Aku merasa mereka berusaha terlalu keras untuk berbicara dalam bahasa Inggris hanya untuk menghargaiku. Akhirnya, pertemuan dan kegiatan bersama mereka berkurang drastis.

Well, setelah itu aku mendapatkan teman lain, seperti Leo. Jika Leo seorang pria, temanku yang satu ini adalah seorang wanita, bernama Blanca.  Yang bisa aku anggap teman dan bisa aku ajak untuk ‘fun’.  Namun, sekali lagi. Tidak gampang menemukannya. Bisa di katakan, menemukan  Leo dan Blanca seperti menemukan jarum di dalam setumpuk jerami.

http://nurulfitrilubis.wordpress.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun