Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Penulis - Building Kompasiana

Pencecap Kopi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Saatnya Kompasianer Perluas Jangkauan dan Wujudkan Mimpi Bergabung di KG Media

21 Desember 2021   16:27 Diperbarui: 22 Desember 2021   05:45 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jejaring digital. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Hi, apa kabar Kompasianer?

Semoga dalam keadaan sehat dan dilancarkan dalam segala urusan.

Sudah lama sekali rasanya tidak menyapa melalui tulisan meskipun secara berkala bertemu dan berdiskusi di berbagai kesempatan.

Semoga kealpaan saya tidak mengikis komunikasi dengan Kompasianer karena saya dibantu rekan lainnya tetap bekerja untuk terus mengembangkan Kompasiana.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Semoga bisa jadi kabar baik menjelang natal dan pergantian tahun, ya....

Seturut dengan informasi yang disampaikan Widha Karina (Head of Content Kompasiana) menyangkut dinamika dan performa Kompasiana dalam sebuah narasi yang berjudul "Ekosistem Kompasiana dalam Kedinamisan Ruang Digital", bahwa performa Kompasiana dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2019-2021) secara eksponensial mengalami peningkatan.

Atas segala pencapaian tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kompasianer atas kontribusi di Kompasiana hingga platform ini terus ada hingga memiliki aset yang sangat besar.

Pasalnya, pertumbuhan konten tayang, pengguna aktif, dan pengguna baru terakhir kali terjadi pada delapan tahun silam (2013/2014). 

Kini, Kompasiana telah memiliki 2 juta pengguna dengan 2,8 juta konten tayang. Tingkat pengguna aktif pun cukup besar sekitar 35%-40%.

Namun, dari data dan fakta di atas, muncul pertanyaan yang sempat mengganjal. 

Dengan aset yang sedemikian besar apakah hanya akan berhenti atau berputar pada domain www.kompasiana.com saja? Atau, apakah respon Kompasiana terhadap kontribusi Kompasianer cukup sebatas pemberian reward saja?

Pada Kompasianival beberapa waktu lalu, saya sempat menyampaikan bahwa Kompasiana memiliki kekuatan dalam mendorong tingkat literasi digital di Indonesia melalui pembuatan dan pendistribusian konten yang berwawasan dan memiliki makna baik sehingga dapat mereduksi "kebisingan" yang kerap memenuhi ruang digital terutama media sosial.

Bagaimana caranya?

Dari sekian banyak situs web atau media yang dimiliki grup media Kompas Gramedia (KG Media), Kompasiana menjadi satu-satunya produk yang spesial. Kompasiana menjadi berbeda karena konten dan interaksinya diproduksi oleh penggunanya sendiri. 

Adanya 2 juta pengguna dengan 2,8 juta konten yang dimiliki Kompasiana menjadikan produk ini berpotensi memberikan value capture bagi unit-unit di KG Media Network.

Mari kita bahas perlahan!

Pertama, mulai dari produktivitas konten tayang yang berjumlah lebih dari 2,8 juta. Dari sekian banyak konten yang telah dipublikasikan tersebut sebagian besar memiliki nilai wawasan dan makna baik bagi pembaca sehingga efektif dalam membangun interaksi digital yang positif.

Tetapi, di lain sisi kami harus mengakui bahwa hal itu dominan berputar di www.kompasiana.com saja.

Padahal, ketika konten dan interaksi tersebut diperluas jangkauannya, manfaatnya pun dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih besar lagi, bahkan menjadi suatu kebanggaan buat Kompasianer untuk semakin dikenal publik melalui pembuatan konten yang kita sukai dan kuasai.

Kedua, jumlah pengguna baru Kompasiana didominasi oleh kalangan mahasiswa atau netizen dengan rentang usia 18-24 tahun. Apa maksudnya?

Minat kalangan muda dalam membuat konten mulai menunjukkan respon yang positif setelah bertahun-tahun kami mencoba mengajak kreator muda untuk berkompasiana.

Demografi audiens atau pembaca Kompasiana pun terus bergeser ke segmen usia 18-34 tahun yang sebelumnya gemuk pada audiens usia >35 tahun. 

Ini adalah sebuah keniscayaan yang harus dijadikan peluang dalam mendorong tingkat literasi digital terutama di kalangan muda.

Kedua fakta di atas tentunya tidak bisa dibiarkan mengendap begitu saja pada domain www.kompasiana.com karena sebagai salah satu unit dari perusahaan media terbesar, Kompasiana memiliki kemampuan untuk memperluas jangkauan konten Kompasianer sekaligus menjadi saluran alternatif dalam menjaring talenta muda.

Mulai tahun 2022, Kompasiana tidak hanya sekadar menjadi medium berbagi dan berinteraksi tetapi juga menjadi penghubung dalam pendistribusian konten dan menjadi saluran dalam perekrutan talenta muda dalam pengembangan karier.

Untuk itu, mari berkenalan dengan KOMPASIANA HUB!

Ini adalah sebuah program integrasi dalam memaksimalkan potensi konten yang berwawasan dan bermakna baik melalui perluasan jangkauan pendistribusiannya di KG Media Network sekaligus menjadi saluran dalam pengembangan keterampilan serta karier Kompasianer dari kalangan muda.

Terdapat dua objektif program dalam Kompasiana Hub ini, yaitu content extension dan talent pool.

Melalui objektif content extension, tiap konten yang ditayangkan Kompasianer (yang setuju mengikuti program dan memenuhi kriteria) akan diekstensikan ke media arus utama seperti KOMPAScom, Tribunnews, Grid Network, hingga ke KompasTV dengan konten audio visual. Semua Kompasianer (tua, muda, setengah tua, setengah matang hehe) dapat berkesempatan bergabung dan mengikuti dalam objektif program ini.

Sedangkan objektif talent pool merupakan upaya KG Media dalam menjaring talenta atau Kompasianer muda (mahasiswa, first jobber dan/atau fresh graduate) untuk diikutsertakan dalam program pengembangan karier di KG Media Network.

Lantas, Kompasianer yang terlibat dalam Kompasiana Hub bisa dapat apa lagi?

Selain memiliki social value bagi Kompasianer, kami juga memberikan kompensasi ekonomi bagi tiap konten yang diekstensikan ke media arus utama tadi.

Begitu pula bagi yang berhasil mengikuti objektif program talent pool. Kompasianer yang unggul akan diproyeksikan menjadi karyawan di KG Media yang saat ini fokus pada pencarian talent jurnalis atau kontributor di KOMPAScom, hingga peluang mendapatkan beasiswa.

Tentunya setelah melalui beberapa tahapan dan penilaian atas performa dari sisi kuantitas dan kualitas konten yang diekstensikan sebelumnya. 

Tapiii.... (masih ada tapinya hehe)

Program ini membutuhkan sebuah mekanisme yang sistematis sehingga kami harus membangun infrastruktur yang dibutuhkan agar dapat berjalan sesuai prosedur dan memiliki alur yang terstruktur serta menyiapkan panduan kepada Kompasianer menyangkut pembuatan konten yang powerful melalui serial workshop agar semakin banyak Kompasianer menghasilkan konten yang bermakna, berwawasan dan bermanfaat bagi banyak orang.

Sembari menunggu pengembangan infrastruktur dan serial workshop tadi, agar dapat melihat seberapa besar proyeksi keberhasilannya, kami akan memulai program ini dengan tahapan "Minimum Viable Product" atau pilot version dimana masih dilakukan semi-manual dan terbatas.

Saat ini, kami telah mengantongi beberapa nama Kompasianer beserta kontennya yang memenuhi kriteria dasar untuk kami tawarkan pada permulaan program.

Setelah sistem dan infrastruktur yang dibutuhkan selesai, kami akan membuka kesempatan mengikuti program kepada seluruh Kompasianer.

Sebelumnya, rencana program ini telah kami diskusikan terbatas dengan beberapa Kompasianer dari berbagai latar belakang. Semuanya menyambut baik dan proaktif melontarkan saran yang akan kami jadikan fondasi dalam rancangan program.

Saya juga mempersilakan bagi teman-teman Kompasianer lain yang ingin memberikan saran atau masukannya. Bisa disampaikan di kolom komentar atau melalui email saya di nurulloh@kompasiana.com.

Semoga program ini dapat memenuhi kebutuhan Kompasianer dan memberikan dampak baik bagi masyarakat luas.

Selamat natal dan tahun baru ;)

---

Catatan: Mekanisme dan rincian program akan disampaikan secara terpisah melalui pengumuman di akun Kompasiana begitu infrastruktur program selesai dibangun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun