Meskipun diberi nama Morrissey, hotel ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan musisi asal Inggris Steven Patrick Morrisey, apalagi dengan pemain american football Jim Morrisey.
Berada di pusat ibu kota yang riuh dan super sibuk, Morrisey Residence Hotel mampu meredam kebisingan karakter ibu kota dengan suguhan nuansa artistik dan unik.
Morrissey memang tidak sendirian berdiri di pusat ibu kota, puluhan penginapan dari kelas "apa adanya" sampai "semua ada" bercokol di kawasan ini dengan penawaran fasilitas dan pemandangan hutan beton yang kian lama semakin sesak.Â
Kesempatan bermalam di Morrisey pada awal September 2018 lalu, saya manfaatkan dan habiskan bersama keluarga.Â
Saya pun mengenal dan menginjakkan kaki pertama kali di Morrissey bukan sebagai tamu yang ingin menginap, melainkan sebagai peserta diskusi yang dilaksanakan di hotel ini pada awal 2012.
Mulanya saya tidak yakin membawa keluarga menginap sekaligus bermain dengan keluarga di hotel ini. Apalagi lokasinya di pusat kota dan tentunya buah dari persepsi pengalaman sebelumnya.
Persepsi hanyalah sekadar pandangan mula sebelum mencoba.Â
Kita tidak akan tahu seberapa layak tempat ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarga apalagi membawa anak yang harus tersedia arena bermain jika tidak mencobanya, bukan?!
Di bawah matahari yang tepat berada di atas kepala, jalanan cukup lengang. Syukurlah!
Dengan membawa segambreng perlengkapan menginap, terutama kebutuhan anak yang selalu overload seakan sia-sia ketika tahu fasilitas yang didapat sudah sangat lengkap.
Handuk dan alat mandi yang biasanya didapat dengan kemasan yang terbatas, di Morrisey justru berlebih bahkan bisa digunakan untuk jangka waktu menginap lebih dari 5 hari.
Dari sisi toiletries Morrissey memberikannya di atas rata-rata dengan nilai 9.
Apalagi, saya menginap di kamar dengan tipe The Apartement. Tipe yang paling besar dan paling mahal. Hehehe
Sebenarnya kurang tepat dibilang kamar, karena dari sisi luas dan fasilitasnya sekelas apartemen, seperti nama tipenya.
Terdapat dua kamar tidur yang masing-masing dapat diisi oleh dua orang. Luasnya 88 meter persegi. Kalau dikonversi ke harga hunian di Jakarta sudah menembus angka satu miliar rupiah.Â
Sangat luas!
Bathtub yang berada di ruang yang sama dengan kamar tidur utama menurut saya seperti kolam renang mini. Saking luasnya mungkin.Â
Alhasil, anak saya yang berusia 2.5 tahun mondar-mandir ke bathtub, dikiranya kolam renang indoor.
Tembok tidak sepenuhnya dicat dan perhalus, pipa-pipa air yang dibiarkan menyembul dari dinding dan meja atau kursi yang didominasi dengan materil besi dan baja.Â
Sembari memasak dengan alat yang tersedia lengkap, kita bisa tetap berinteraksi dengan keluarga yang menunggu di ruang tamu tersebut.Â
Jadi, amenities Morrissey layak diberi nilai 8.5.
Nah, bagaimana dengan ambiences dan hospitality stafnya?Â
Bagi sebagian orang, jika hendak memilih penginapan pertimbangan keramahan dan nuasa jadi hal yang cukup penting.Â
Terlebih jika menginap bersama keluarga atau menginap di dalam kota. Istilah kerennya staycation.Â
Banyak pertimbangan sebelum memutuskan memilih tempat menginap. Coba saja berselancar maya dengan kata kunci "staycation".Â
Segambreng tips tersedia!
Di Morrissey, pelayanan staf sangat ramah dan membantu tetamu hingga depan pintu kamar sebelum memasuki area privat. 24 jam mereka membantu!
Tidak sekadar mengantar dan membantu barang bawaan hingga kamar, mereka tidak segan menawarkan menu makanan dan minuman favorit yaang tersedia di Home, restoran yang berada persis di depan meja resepsionis.
Paduan warna interiornya pun sejalan dengan konsep, hitam dan putih lebih dominan.
Berkeliling ruangan di Morrissey seperti sedang menelusuri museum seni. Di tiap sudutnya memiliki nilai seni kontemporer.
Saya masih mencari jawaban, apakah hotel ini layak untuk staycation bersama keluarga?
Tidak perlu waktu lama saya mencari spot yang dicari anak-anak. Respon staf Morrissey sangat cepat. Melihat saya membawa anak, mereka segera merekomendasikan saya untuk mengajak anak bermain di playgorund yang berada di area samping hotel.Â
Selain plyaground, staf merekomendasikan saya untuk mencoba (wajib hukumnya) kolam renang yang berada di lantai 5. Menurut penelusuran orang-orang yang pernah ke sini. Kolam renang yang dimiliki Morrissey adalah salah satu yang terbaik di Jakarta karena di kelilingi langsung oleh gedung bertingkat. View-nya langsung Kota Jakarta.
Anak saya yang tidak pernah renang di kolam langsung ketagihan. Lari sana-sini.
Di lantai ini juga terdapat lounge yang bisa digunakan untuk kumpul-kumpul. Merenung pun cocok rasanya sembari melihat matahari terbenam ke peraduan.
Dari yang murah sampai yang super mahal pernah dicoba.Â
Rasa bosan dengan nuansa dan suasana hotel sering saya rasakan. Hotel hanya saya gunakan untuk tidur dan sangat jarang memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan karena hampir seluruhnya sama.
Nah, Morrissey mampu menawarkan hal yang berbeda. Di sini, selain bisa menuntaskan kebutuhan bisnis, juga bisa menjadi alternatif untuk berlibur bersama keluarga tanpa harus berkendara jauh ke luar kota.
Apalagi, pada ulasan sebelumnya, saya pernah bercerita. Di Hotel ini, tepatnya di Ocha & Bella Restaurant yang lokasinya berdampingan dengan Morrissey punya menu pizza paling enak se-Jakarta. Begitu kata lidah saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H