Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Chief Operating Officer Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

#SkipChallenge, Saya Sudah Mengenalnya 20 Tahun Lalu

15 Maret 2017   14:18 Diperbarui: 16 Maret 2017   02:00 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi yang menggambarkan kecaman terhadap permainan #SkipChallenge/Instagram @dhanypratama

Jika mengetahui bahayanya bagi keselamatan jiwa seseorang, permainan ini harus segera dilarang karena bisa menjadi candu. Wajar, jika video #SkipChallenge bertebaran di berbagai platform digital dan sangat mudah untuk ditiru. "Keberuntungan" teman-teman saya yang tidak mengalami hal yang mengancam keselamatan jiwanya ketika itu, tidak bisa dijadikan acuan atau pembenaran bahwa permainan ini aman. Anda, apalagi yang memiliki anak remaja segera informasikan bahaya permainan ini. 

Dalam laporan U.S. Centers for Disease Control and Prevention dikatakan bahwa sejak 1995-2007 terdapat 82 media di AS yang melaporkan kematian karena #SkipChallenge. Belum lagi ditambah laporan terkini tentang korban #SkipChallenge yang terenggut nyawanya.

"Kapan saja Anda bermain-main dengan pasokan oksigen ke otak, artinya Anda menempatkan diri pada risiko ekstrim. Apakah itu risiko kematian atau risiko kerusakan otak permanen," kata Dr McKenna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun