Kompos dan gas metana yang dihasilkan dari proses pengelolaan sampah tersebut digunakan untuk berbagai keperluan. Kompos dimanfaatkan sebagai penyubur taman maupun area hijau di lokasi proyek-proyek yang dikelola APLN dan juga dibagikan kepadam masyarakat sekitar. Sedangkan gas metana masih dimanfaatkan untuk kebutuhan pengelola saja karena dibutkan kelengkapan dan teknologi tambahan lainnya.
Program Green Waste yang dilakukan YAPL ini baru tahap awal dan masih berkelanjutan dan dikembangkan sehingga dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk peduli antarsesama, lingkungan hidup dan menjadikan Jakarta lebih baik.
Di sela-sela kunjungan, saya sempat menantang dan membujuk pihak YAPL untuk mengundang Kompasianer datang langsung ke lokasi agar dapat melihat dan merasakan langsung dampak Green Waste yang dijalankan YAPL ini. Hal tersebut langsung "diiyakan" oleh Indra Wijaya Antono, selaku wakil ketua I YAPL. Semoga saja...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H