Kegiatan ekspedisi menggunakan kapal perang KRI Banda Aceh yang memakan waktu satu bulan penuh pelayaran dari Jakarta sampai menyusuri bagian Timur Indonesia akan terasa jenuh dan monoton jika tidak dilengkapi dengan serangkaian kegiatan di atas kapal itu sendiri. Oleh sebab itu, pihak penyelenggara dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengajak semua lembaga atau kementerian dan organisasi yang ikut dalam ekspedisi ini membuat suatu kegiatan yang bermanfaat.
Mulai dari Bank Indonesia yang sosialisasi banyak program, Kementerian Pemuda dan Olah Raga yang memberikan motivasi kepada tiap pemuda, TNI AL yang menjabarkan kekuatan militer Indonesia beserta prestasinya sampai organisasi yang berbagi semangat positif digelar persesi selama 4 hari pelayaran dari Makassar sampai Sorong.
Saya pun yang ikut dalam ekspedisi ini—dengan rute Makassar-Sorong—berkesempatan berbagi semangat menulis melalui Kompasiana Blogshop di atas KRI Banda Aceh pada, Selasa (9/6) malam. Ketika itu, kami baru saja melintasi Laut Banda yang dalam dan bergelombang dan baru memasuki perairan Seram di Maluku.
Beruntung, cuaca dan kondisi laut sangat bersahabat. Goncangan tidak begitu kerasa seperti malam-malam sebelumnya yang membuat banyak orang mual dan beberapa alat berjatuhan.
Kesempatan mengikuti ekspedisi ini sangat langka. Tentu kalau tidak dibuatkan catatan perjalanan dalam bentuk teks, foto dan audio visual akan sangat sia-sia. Minimal bisa untuk kenang-kenangan suatu saat nanti. Dengan segala fitur dan ruang yang ada di Kompasiana, diharapkan seluruh peserta termasuk anak buah kapal dapat mendokumentasikan momen ini melalui blog, baik blog pribadi atau Kompasiana.
Saya kebagian mengisi materi Kompasiana Blogshop tepat pada pukul 21.00 sesaat sebelum kami melintasi garis katulistiwa. Ditemani Kompasianer Dzulfikar, saya berbagi materi tentang jurnalisme warga dan bagaimana memulai menulis. Tantangan terberat adalah bagaimana memberikan semangat bagi mereka. Faktor kelelahan dan jaringan yang sulit jadi kendala mereka melaporkan segala peristiwa dan kegiatan.
Saya tidak memaksa pastinya, toh saya pun selama di atas kapal merasa cukup lelah mengikuti segala rangkaian acara, padahal tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang menguras tenaga, mungkin karena asyik ngobrol dengan peserta yang berbeda latar belakangnya hingga lupa waktu istirahat. Ada peserta yang jadi ustadz atau guru di pondok pesantren di usia yang sangat muda, ada yang berprofesi sebagai wedding photographer, aktivis LSM, guru, dan lain sebagainya. Mayoritas yang mengiktui ENJ adalah mahasiswa yang masih bebas dan kebetulan sedang libur semester.
Bagi saya, menyampaikan materi dalam Kompasiana Blogshop di KRI Banda Aceh jadi pengalaman yang paling seru. Apalagi melihat mereka antusias mendengarkan dan merespon dari slide per slide materi yang disampaikan.
Kompasianer Dzulfikar tidak mau ketinggalan. Sebelumnya memang sudah saya rencanakan agar Mas Dzulfikar juga berbagi tips dan memberikan semangat menulis atau ngeblog dengan rentetan prestasi yang pernah diraihnya. Mas Dzulfikar mengaku di depan peserta yang malam itu memenuhi geladak tempat kami berkegiatan. Dia mengatakan bahwa di tiap bulan, pasti mendapatkan hadiah dari kompetisi blog yang diadakan di Kompasiana dan di media lain. Selain mengajar, Mas Dzulfikar pandai menjahit kata dan fakta untuk diikutsertakan dalam sejumlah kompetisi blog.
Waktu 60 menit yang diberikan penyelenggara terasa begitu singkat. Saya pun harus menutup Kompasiana Blgoshop untuk pertama kalinya dilakukan di atas kapal perang ini. Semoga para pemuda kita yang didominasi oleh mahasiswa ini dapat memberikan informasi positif dan membangun sehingga semangat nasionalisme yang dibangun pada ekspedisi ini dapat dirasakan juga oleh pemuda lain di seluruh nusantara.
Sorong, 11 Juni 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H