Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Chief Operating Officer Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Marzuki Alie: Pelajaran Etika Minim

26 Februari 2011   10:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_93268" align="aligncenter" width="640" caption="Marzuki Alie saat menjadi pembicara tunggal di acara Kompasiana Modis, di Jakarta 26 Februari 2011/Roberto Januar (kompasiana)"][/caption] Pendidikan hanya terpusat di sekolah-sekolah, terlebih pelajaran mengenai etika. Padahal pendidikan moral dan budi pekerti di lingkungan masyarakat serta keluarga juga tidak kalah penting. Demikian disampaikan Marzuki Alie ketika menjawab pertanyaan seorang bloger muda yang duduk di bangku SMA tingkat pertama, pada acara Kompasiana MODIS (Monthly Discussion) di  Jakarta, Sabtu (26/2/2011)

Blogger Joshua yang masih belia itu menanyakan kegelisahannya yang kerap melihat dan mendengar etika dan moral anggota Dewan yang buruk, seperti berteriak-teriak saat sidang dan melakukan tindakan yang tidak sepantasnya.

Marzuki Alie menambahkan, akibat dari kurangnya pendidikan budi pekerti yang baik di lingkungan masyarakat dan keluarga akan melahirkan warga masyarakat yang tidak memiliki etika dalam bertindak maupun berucap, seperti halnya yang diderita bebeapa anggota Dewan tertentu saat ini. Namun Marzuki tidak menyebut siapa anggota Dewan dimaksud.

Marzuki Alie yang menjadi pembicara tunggal di Kompasiana MODIS ini juga menyinggung masalah kode etik DPR yang disusun oleh Badan Kehormatan (BK), yang dinilai masyarakat hanya sebuah akal-akalan agar citra DPR di mata masyarakat pulih.

“Kode etik dibuat untuk mengatur hal-hal yang tidak diatur di peraturan yang lebih tinggi (UU) supaya lembaga berjalan baik,”kata Marzuki menjawab pertanyaan dari seorangbloger Kompasiana yang menanyakan seberapa pentingkode etik DPR.

Dalam acara Kompasiana MODIS yang berdurasi sekitar dua jam ini, Marzuki Alie mengaku senang dapat bertatap muka dan berdiskusi dengan masyarakat terutama para pengguna social media seperti bloger Kompasiana.

“Saya senang dengan acara seperti ini, tatap muka dan berdiskusi, sehingga dapat bicara utuh apa adanya tanpa harus dipotong-potong, seperti yang kerap dilakukan oleh media-media dalam pemberitaannya dan menimbulkan salah persepsi,” kata Marzuki.

Tulisan disadur dari KOMPAS.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun