Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Chief Operating Officer Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[FlashTrip] Ketika Bali Lebih Spesial daripada Singapura

12 Oktober 2014   20:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:20 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau orang Batam ke Singapura, sih sudah biasa tidak ada yang istimewa, beda halnya orang Batam ke Bali, istimewa banget," Kata Rieki, seorang teman yang menemani saya dan teman-teman dari Jakarta selama di Batam, beberapa hari yang lalu.

---

Hari Selasa sampai Kamis (7-9 Oktober 2014) lalu, kebetulan saya mengunjungi Kota Batam dalam rangka acara Kompasiana Nangkring bersama BKKBN di Arianis Cafe, Batam. Tiba di Batam sehari sebelum pelaksanaan acara, saya manfaatkan untuk kordinasi dan menemani seorang teman dari Marcomm Kompas.com menyelesaikan urusan persiapan acara.

Selama tiga hari di Batam, selain menunaikan tugas dari kantor untuk memandu jalannya diskusi dengan pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan praktisi kependudukan, saya manfaatkan juga untuk bertemu Kompasianer Batam dan tentunya menyusuri Kota Batam yang katanya sebagai kota pekerja.

Kota Batam merupakan salah satu pulau yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, Sumatera dan lokasinya berada dekat dengan negara Singapura dan Malaysia. Keuntungan geografis itupun saya manfaatkan untuk berkunjung ke Singapura yang hanya memakan waktu 45-60 menit perjalanan menggunakan ferry.

[caption id="attachment_365918" align="aligncenter" width="637" caption="Merlion Park dan Marina Bay Sands, Singapore/RUL"][/caption]

Karena di hari pertama dan kedua tidak memungkinkan untuk menyeberang ke Singapura, kesempatan untuk "memenuhi cap paspor" saya lakoni di hari ketiga. Ya, saya dan seorang teman memutuskan untuk pergi ke Singapura di hari ketiga. Saya berangkat dari Pelabuhan Batam Center yang berada di Jalan Engku Putri (Batam Center), Kel. Teluk Tering, Kec. Batam Kota untuk menyeberang ke Singapura.

Pagi-pagi sekali saya sudah harus berada di Pelabuhan karena mengejar keberangkatan pagi, pukul 07.00 wib. Saya benar-benar memanfaatkan waktu di hari ketiga ini karena pada sore harinya saya harus bertolak ke Jakarta.

Sesampainya di pelabuhan Batam Center, saya bergegas menuju loket pembelian tiket. Saya harus mengeluarkan kocek Rp 450.000 untuk perjalanan pergi dan pulang (pp). Menurut Rieki yang menemani kami di Batam, harga tiket di pelabuhan memang cenderung lebih mahal dibanding membelinya di loket money changer atau di lokasi pembelian tiket di luar pelabuhan, harganya hanya pada kisaran 30 dolar Singapura atau lebih kurang Rp 300.000 - Rp 350.000.

Ditambah lagi, saat itu saya belum menukarkan rupiah ke dolar Singapura. Alhasil, harga tiket menjadi sedikit lebih mahal. Setelah membeli tiket, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30, saya bergegas ke loket imigrasi dan langsung naik ke ferry.

[caption id="attachment_365902" align="aligncenter" width="614" caption="Batam Fast Ferry di Pelabuhan Batam Center/RUL"]

1413095300917588410
1413095300917588410
[/caption]

Perjalanan melalui Pelabuhan Batam Center ke Pelabuhan Harbourfront di Singapura sekitar satu jam. Sebenarnya perjalanan tersebut bisa saja lebih cepat kalau berangkat dari Pelabuhan Sekupang, namun karena jarak Batam Center dengan hotel tempat saya menginap lebih dekat, saya putuskan berangkat dari Pelabuhan Batam Center, selain itu jadwal keberangkatan ferry dari pelabuhan itu lebih banyak.

Di Batam terdapat beberapa pelabuhan untuk menyebarang ke Singapura maupun ke Malaysia, dua di antaranya melalui Pelabuhan Sekupang di Jalan R.E. Martadinata, Kel. Sei Harapan, Kec. Sekupang dan Harbour Bay di Jalan Duyung, Kel. Sei Jodoh, Kec. Batu Ampar. Di Tiap Pelabuhan memiliki jadwal keberangkatan ferry yang berbeda.

Saya sendiri menggunakan jasa Batam Fast Ferry yang menurut Rieki lebih nyaman dan mudah prosedurnya. Saat di perjalanan mata saya disuguhi oleh puluhan kapal laut dengan jenis dan ukuran yang berbeda, serta fungsi yang juga beragam. Sayangnya, saat itu kabut tebal menyelimuti langit perairan Batam dan Singapura, jadi tak semua objek dapat saya nikmati.

Sesampainya di Pelabuhan Harbourfront, di VivoCity Mall, 1 Harbourfront Walk, Singapore, layaknya di bandara, saya harus melalui pintu imigrasi. Untuk melalui pintu imigrasi di Singapura saya sempat ditanyai beberapa hal, seperti lama dan tujuan kunjungan. Alhamdulillah, semua berjalan lancar sehingga saya bisa cepat melewati pintu imigrasi tersebut.

Sebelum berangkat, Rieki memang sudah megingatkan saya untuk tidak membawa benda yang perpotensi dipermasalahkan, seperti rokok dan korek api, selain itu, saya juga harus mengatakan sejujurnya tujuan dan lama kunjungan ke Singapura. Saat itu, saya menjawab "One Day Trip", tidak menginap dan memang hanya untuk jalan-jalan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.30. Perjalanan dari Batam ke Singapura memang hanya membutuhkan satu jam perjalanan, namun karena waktu Singapura lebih cepat dari Batam, dengan berangkat pukul 07.00 wib saya tiba di Singapura pukul 09.00 waktu setempat. Setengah jam saya habiskan di Pelabuhan Harbourfront yang terintegrasi dengan VivoCity Mall untuk menukarkan uang dan mencari informasi perjalanan dari pelabuhan ke tempat tujuan.

[caption id="attachment_365903" align="aligncenter" width="640" caption="Di depan kawasan Marina Bay dan Merlion Park, Singapura/RUL"]

1413095470769708717
1413095470769708717
[/caption]

[caption id="attachment_365905" align="aligncenter" width="640" caption="Gedung perkantoran di Singapura/RUL"]

14130956781025614050
14130956781025614050
[/caption]

Saat itu saya sempat mengunjungi Merlion Park, Marina Bay Sands Hotel dan kawasan di sekitarnya seperti pusat pertunjukkan seni dan konser, Esplanade dan berbagai landmark Singapura. Setelah berfoto ria di sana, saya bergegas menuju Bugis Street, pusat jajanan dan perbelanjaan terbesar di Singapura hanya sekedar untuk menikmati "Uncle Ice Cream" dengan harga yang murah meriah, hanya 1 dolar Singapura dan sedang populer di Jakarta dan sekitarnya. Kenapa dinamakan "Uncle Ice Cream", konon katanya karena penjual ice cream tersebut mayoritas lansia atau pria paruh baya, maka dinamakanlah "Uncle Ice Cream". Sebenarnya ice cream yang dijajakan adalah merek ice cream ternama yang sering kita jumpai di tanah air tapi karena keunikan nama dan sajiannya, jadilah membuat penasaran.

[caption id="attachment_365908" align="aligncenter" width="640" caption="Pusat jajanan dan perbelanjaan Bugis Street, Singapura/RUL"]

14130957982142815844
14130957982142815844
[/caption]

Setelah dari Bugis Street, saya bergegas kembali ke Pelabuhan Harbourfront. Semua perjalanan dari satu destinasi ke destinasi lain di Singapura menggunakan MRT. Hanya dengan membeli kartu MRT sebesar 12 dolar dengan saldo 7 dolar, kita sudah bisa berkeliling ke seperempat wilayah Singapura.

Untuk perjalanan pulang, karena sudah membeli tiket pp Batam-Singapura-Batam saya kembali menggunakan jasa ferry Batam Fast. Waktu kepulangan pukul 14.20 dari Harbourfront dan masih di waktu yang sama saya tiba di Pelabuhan Batam Center karena waktu Batam lebih lambat satu jam dari Singapura. Maka tidak heran kalau orang Batam berkunjung ke Singapura atau Malaysia bukanlah hal yang spesial karena dengan jarak dan waktu tempuh yang singkat serta murahnya biaya transportasi, mereka dapat mondar-mandir dengan bebas. Hal ini pula yang membuat Bali lebih spesial di mata mereka.

Perjalanan saya ke Singapura ini adalah perjalanan tercepat saya ke luar negeri. Total durasi saya berada di Singapura hanya 5 jam. Hal tersebut disebabkan saya harus menuju Bandara Hang Nadim yang terdapat di daerah Batu Besar, Nongsa, Batam untuk kembali ke Jakarta.

Meski flashtrip ke Singapura, setidaknya sudah menghilangkan rasa penasaran saya melakukan perjalanan dari satu negara ke negara lain menggunakan kapal ferry. Sebelumnya, saya memang pernah melakukan hal serupa ketika mengunjungi Hongkong di akhir tahun 2012. Ketika itu, saya sempatkan menyeberang ke Macau yang kurang lebih memiliki jarak tempuh sama dengan Batam ke Singapura.

Selamat berakhir pekan ;)

[caption id="attachment_365910" align="aligncenter" width="384" caption="Uncle Ice Cream, Segeeeeerr...!!!/Dieki"]

14130958411582081704
14130958411582081704
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun