Mohon tunggu...
Nurul Layly Maulida Wahyudi
Nurul Layly Maulida Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

Saya merupakan Seorang Mahasiswi si Universitas Negeri Malang dengan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Jurusan PGSD.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teknologi Sebagai Kunci Ketahanan Pangan di Era Perubahan Iklim

24 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   13:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/EMZ8Trj27AztbkTP8

3. Teknologi sebagai Katalisator Perubahan di Sektor Pertanian

https://images.app.goo.gl/Zw8KV9bdTmgcPvaN9
https://images.app.goo.gl/Zw8KV9bdTmgcPvaN9

Teknologi pertanian menawarkan serangkaian solusi inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut:

  • Pertanian Presisi: Optimalisasi Berbasis Data: Pertanian presisi menggunakan sensor, drone, satelit, dan GPS untuk mengumpulkan data real-time tentang kondisi lahan, cuaca, dan tanaman. Data ini dianalisis untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk, air, dan pestisida, meminimalkan limbah, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Contohnya, sensor kelembaban tanah dapat menentukan kapan dan berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman, mencegah pemborosan air.
  • Bioteknologi: Meningkatkan Ketahanan dan Nutrisi: Bioteknologi berperan dalam pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekeringan atau salinitas. Selain itu, bioteknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi tanaman, menghasilkan pangan yang lebih sehat dan bergizi.
  • Pertanian Vertikal: Solusi untuk Lahan Terbatas: Pertanian vertikal menanam tanaman secara vertikal dalam ruangan terkontrol, seperti gedung atau kontainer. Sistem ini memungkinkan produksi pangan di perkotaan dan daerah dengan lahan terbatas, serta mengurangi penggunaan air dan lahan secara signifikan. Pertanian vertikal juga dapat mengurangi penggunaan pestisida karena lingkungan yang terkontrol.
  • Irigasi Pintar: Efisiensi Penggunaan Air: Sistem irigasi pintar menggunakan sensor kelembaban tanah, data cuaca, dan teknologi otomatisasi untuk mengoptimalkan penggunaan air. Sistem ini memastikan tanaman mendapatkan air yang cukup tanpa pemborosan, sangat penting di daerah yang mengalami kekeringan.
  • Traktor dan Mesin Otomatis: Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas: Traktor dan mesin pertanian otomatis meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian dengan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia dan mempercepat proses penanaman dan panen. Teknologi ini juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi gas rumah kaca.
  • Penggunaan Data dan Analitik: Pengambilan Keputusan yang Lebih Tepat: Penggunaan data dan analitik dalam pertanian memungkinkan petani untuk menganalisis data historis dan real-time untuk memprediksi hasil panen, mengoptimalkan manajemen pertanian, dan mengambil keputusan yang lebih tepat. Contohnya, data cuaca dapat digunakan untuk memprediksi potensi serangan hama dan penyakit, sehingga petani dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

4. Manfaat Signifikan dari Pemanfaatan Teknologi Pertanian

https://images.app.goo.gl/EMZ8Trj27AztbkTP8
https://images.app.goo.gl/EMZ8Trj27AztbkTP8

https://images.app.goo.gl/ijQGDEAeefD1yEwY7
https://images.app.goo.gl/ijQGDEAeefD1yEwY7

Pemanfaatan teknologi pertanian memberikan berbagai manfaat yang signifikan:

  • Peningkatan Produktivitas yang Berkelanjutan: Teknologi dapat membantu meningkatkan hasil panen per satuan lahan secara berkelanjutan, memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat.
  • Efisiensi Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Tinggi: Penggunaan air, pupuk, dan pestisida yang lebih efisien mengurangi limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan, serta menghemat biaya produksi.
  • Peningkatan Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim: Varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi ekstrem dan praktik pertanian yang adaptif membantu petani menghadapi dampak perubahan iklim dan mengurangi risiko gagal panen.
  • Pengurangan Dampak Lingkungan yang Signifikan: Mengurangi penggunaan bahan kimia dan praktik pertanian yang merusak lingkungan, menjaga kesehatan tanah dan ekosistem.
  • Peningkatan Kualitas dan Keamanan Pangan yang Terjamin: Teknologi dapat membantu memantau kualitas dan keamanan pangan dari lahan hingga ke konsumen, memastikan pangan yang sehat dan aman dikonsumsi.

5. Tantangan dan Peluang di Masa Depan

https://images.app.goo.gl/Bv891axPFTnjJQ2Y7
https://images.app.goo.gl/Bv891axPFTnjJQ2Y7

beberapa tantangan:

  • Biaya Investasi Awal yang Tinggi: Biaya investasi untuk teknologi pertanian modern, seperti drone, sensor, dan sistem otomatisasi, masih relatif tinggi, terutama bagi petani kecil.
  • Kurangnya Akses Petani terhadap Informasi dan Pelatihan: Banyak petani, terutama di negara berkembang, masih kurang memiliki akses terhadap informasi dan pelatihan tentang penggunaan teknologi pertanian yang tepat.
  • Keterbatasan Infrastruktur di Daerah Pedesaan: Infrastruktur yang belum memadai di beberapa daerah pedesaan, seperti jaringan internet dan listrik, dapat menghambat adopsi teknologi pertanian.
  • Di sisi lain, terdapat peluang besar untuk mengatasi tantangan ini:
  • Dukungan Pemerintah dan Sektor Swasta: Dukungan dari pemerintah dalam bentuk subsidi dan insentif, serta investasi dari sektor swasta, dapat membantu mengurangi biaya investasi dan mempercepat adopsi teknologi pertanian.
  • Pengembangan Teknologi yang Lebih Terjangkau: Pengembangan teknologi pertanian yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh petani kecil sangat penting untuk memperluas adopsi teknologi.
  • Peningkatan Akses terhadap Informasi dan Pelatihan: Program pelatihan dan penyuluhan yang efektif dapat membantu petani memahami dan menggunakan teknologi pertanian dengan tepat.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun