Mohon tunggu...
Alisha Nurul Putri Rahayu
Alisha Nurul Putri Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi renang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Studi Islam

18 November 2024   11:52 Diperbarui: 18 November 2024   11:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi merupakan sebuah bahasa terapan dari kata belajar, artinya studi adalah belajar. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseoarang telah dianggap belajar sesuai jika dia bisa menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang terpenting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Definisi lain tentang belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Jadi belajar juga bisa di artikan sebagai suatu aktivitas di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tau menjadi tau, tidak mengerti jadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal.

Hamalik (1993:27) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berkat pelatihan dan pengalaman. Belajar merupakan suatu proses dan bukan semata-mata hasil yang hendak dicapai. Proses itu sendiri terjadi melalui serangkaian pengalaman sehingga terjadi modifikasi tingkah laku seseorang atau terjadi penguatan pada tingkahlaku yang dimiliki sebelum nya.

Sedangkan menurut winkel (2005:59), belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung aktif dalam interaksi lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai nilai sikap. Perubahan itu meliputi hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, serta mencakup halhal yang bersifa teksternal seperti keterampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing. Slameto (2003:2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaihasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Studi islam adalah usaha sadar dan sistematis untukmengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk beluk atauhal-hal yang berhubungan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarahmaupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-harisepanjang sejarahnya.

Muhaimin, Dkk, Menemukan bahwa arah dan tujuan studi islam dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia. Sehubungan dengan hal ini, studi islam dilaksanakan berdasarkanasumsi bahwa sebenarnya agama diturunkan Allah adalah untuk membimbing danmengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agamadan budaya umat manusia di muka bumi. Agama-agama yang pada mulanya tumbuhdan berkembang berdasarkan pengalaman dan penggunaan akal serta budi dayamanusia, diarahkan oleh Islam menjadi agama monothisme yang benar. Sementaraitu, Allah telah menurunkan ajaran Islam sejak fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusia tersebut. Kemudian silih berganti Rasul-Rasul telah diutus Allah, untuk menyampaikan ajaran agama Islam, guna meluruskandan menyempurnakan perkembangan akal dan budi daya manusia serta agama merekamenjadi agama tauhid. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ajaran agama Islamtelah tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan akal dan pikiran dan budi daya manusia serta agama mereka menjadi agama tauhid. Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa ajaran agama Islam telah tumbuh dan berkembang sejalandengan perkembangan akal pikiran dan budi daya manusia tersebut untukmewujudkan suatu kehidupan budaya dan peradaban yang Islami. Sepanjang sejarah perkembangannya, tidak ada pertentangan antara alam pikiran dan budi daya manusiadengan agama Islam. Kalau pada suatu masa tampak adanya pertentangan antara ajaran islam dengan alam pikiran dan budi daya manusia, dapatdiduga bahwa telah terjadi kemacetan atau penyimpangan dalam perkembangannya.Dengan menggali kembali hakikat agama Islam, akan dapat digunakan sebagai alatanalisis terhadap kemacetan atau penyimpangan akal pikiran dan budaya manusiawiserta ajaran agama Islam sekaligus.

2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli,dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan paradaban islam sepanjang sejarahnya dari dahulu.Studi ini berasumsi bahwa agama Islam adalah agama fitrah sehingga pokok-pokokisi ajaran Islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia. Potensi fitrah inilah yang menyebabkan manusia hidup, tumbuh, dan berkembang, sehingga di dalam dirinya mempunyai kemampuan untuk mengatur kehidupannya, berbudaya,dan membudidayakan lingkungan hidupnya. Dari potensi fitrah inilah, manusia mampu mengatur dan menyusun suatu sistem kehidupan dan lingkungan budaya yang mewadahi kehidupan dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup bermasyarakatnya. Sebagai agama fitrah, pokok-pokok isi ajaran agama islam tersebutakan tumbuh dan berkembang secara operasional dan serasi bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan fitrah manusia tersebut. Dengan demikian, pokok- pokok isi ajaran agama islam yang telah berkembang tersebut akan beradaptasi dan berinteraksi dengan setiap sistem hidup dan lingkungan budaya yang dijumpainya,dan akan berkembang bersamanya. Dengan kata lain, pokok-pokok isi ajaran agamaIslam tersebut mempunyai daya adaptasi dan integrasi yang kuat terhadap sistemhidup dan lingkungan budaya yang dimasuki dan dijumpainya.

3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya. Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah-masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman. Sumber dasar ajaran agama islam akan tetap aktual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut. Sementara itu, seiring dengan pertumbuhan dan dan perkembangan zaman yang berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan, permasalahan dan tantangan serta tuntutan hidup manusia pun bertumbuh kembang menjadi semakin kompleks dan menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan sistem kehidupan budaya dan peradaban manusia yang semakin maju dan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun