Di dalam sebuah taman bermain, sering kita jumpai adanya alat permainan berupa perosotan dan ayunan. Tidak hanya di taman bermain outdoor, namun juga di playground, posyandu, bahkan di kebanyakan sekolah AUD sering kita temukan kedua permainan tersebut. Sebenarnya apa sih urgensi adanya kedua permainan tersebut untuk anak? Mengapa anak-anak suka dengan kedua permainan tersebut?
Anak-anak menggunakan permainan untuk mengekspresikan perasaan mereka tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka, baik persepsi mereka saat ini maupun bagaimana mereka menginginkannya.Â
Anak-anak menggunakan permainan untuk mengendurkan ketegangan dan kecemasan, melepaskan agresi, mengekspresikan konflik, dan mengubah yang tidak dapat diatur menjadi dapat dikelola (Sweeney, 1997).
Anak usia dini juga memiliki karakteristik yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Anak-anak suka meihat objek dari sudut pandang yang berbeda, secara terbalik, dengan berjongkok, maupun dari ketinggian. Tidak heran jika kita temui anak yang kadang kala suka naik-naik kursi atau meja, termasuk saat bermain perosotan dan ayunan.Â
Ketika anak bermain perosotan yang memiliki ketinggian lebih dari tinggi badannya, mereka akan merasa antusias karena mereka bisa merasakan melihat objek dari ketinggian lantas merasakan sensasi tubuhnya jatuh meluncur ke bawah.Â
Saat meluncur itulah anak mengekspresikan perasaannya serta mengendurkan ketegangan dan kecemasan pada dirinya. Mereka tidak akan segan untuk mengulanginya lagi bahkan ingin mencoba perosotan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Sama halnya ketika anak-anak bermain ayunan. Mereka akan merasakan sensai tubuhnya terbang ketika bermain ayunan. Mereka bisa bebas mengekspresikan perasaannya melalui kedua permainan tersebut.Â
Anak Usia Dini tidak akan mencemaskan ketakutannya akan ketinggian, mereka akan lebih mementingkan rasa ingin tahunya ketika bermain. Dengan bermain anak mampu mengungkapkan kegembiraan, kejutan, dan kepuasannya.
Tidak hanya itu, dengan bermain perosotan dan ayunan, anak dapat melatih keseimbangan, konsentrasi, dan juga ketangkasannya. Urgensi banyaknya kedua permainan tersebut adalah karena selain mudah ditemukan dan dibuat, juga sebagai penyedia alat permainan untuk anak di luar ruangan.Â
Anak sangat membutuhkan bermain di luar ruangan sebagai bekal pengalamannya dan juga pengenalan kepada anak untuk beradaptasi dengan lingkungan alam.
Namun perlu diperhatikan, ketika anak bermain ayunan dan perosotan tentu memerlukan pengawasan dari orang tua, guru, maupun orang yang lebih dewasa. Anak usia dini masih memiliki sikap egosentris, termasuk ketika antri dan menunggu giliran. Untuk itu, peran orang yang lebih tua sebagai fasilitator anak dalam melatih sikap sabar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H