TANGERANG -- Kamis (18/4/19), Syaharani yang memiliki nama lengkap Saira Syaharani Ibrahim merupakan seorang wanita yang lahir di Batu, Jawa Timur pada 27 Juli 1971. Wanita yang akrab dipanggil Rani ini adalah penyanyi jazz asal Indonesia yang saat ini telah merilis 3 solo album jazzy dan satu pop trip -- hop (Magma).
Sejak kecil Rani telah akrab dengan musik jazz. Meski demikian, putri dari pasangan Hasan Ali Ibrahim dan Elly Zapantis ini baru menyanyikannya di kampus maupun pub pada tahun 1990. Ia menjadi seorang atlet bulu tangkis semasa kecil. Namun, mengalami cidera saat bertanding dan akhirnya ia mulai menekuni musik jazz ini. Perjalanan karir Rani tidak semulus yang dibayangkan oleh orang -- orang. Ia sempat bekerja paruh waktu sebagai penyanyi pub untuk membiayai kehidupan keluarga serta biaya kuliahnya sendiri.
Di pub pula wanita berdarah Bone, Sulawesi Selatan ini bertemu Bubi Chen, seorang musisi jazz. Pada penghujung tahun 1998, Rani bergabung bersama Bubi Chen, Benny Likumahuwa, Sutrisno, Cendi Luntungan, dan Oele Pattiselanno untuk mengeluarkan album jazz What a Wonderful World.
Album solo jazz pertama Rani bertajuk Love (1999). Rani kemudian merambah ladang musik psikedelik lewat album Magma (2002) untuk memaksimalkan kualitas vokalnya. Album ini berisi 11 lagu yang bernuansa Jazz, fusion, ethnic, dan trip hop yang bercampur menjadi satu sehingga menghasilkan apa yang Rani sebut sebagai psychedelic. Berbeda sekali dengan album yang dirilis sebelumnya, menurut Rani, Magma lebih pop dan semua materi lagunya enjoyable to listen to. Album solo ketiganya adalah Syaharani (2004). Dalam album ini dia memaksimalisasi eksplorasi natural Jazz talent -- nya. Ada sepuluh tembang lawas di album ini yang diaransemen ulang. Sembilan lagu berbahasa Inggris seperti milik band rock Procol Harum, "A White Shade of Pale", lalu ada "Careless Whisper" (Wham), "Fragile" (Sting), "I Can See Clearly Now" (Jimmy Cliff), dan "Lately" (Stevie Wonder), serta satu lagu berbahasa Indonesia, "Kesan", karya Andy Mapajalous, yang pernah populer lewat alunan vokal Ermy Kullit.
Pada tahun yang sama, Rani membuat gebrakan dengan menggelar konser tunggal di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tanggal 30 Juni 2004. Konser bertajuk Cross Genre Music ini adalah gabungan beberapa genre musik seperti jazz mainstream, pop, dan progresif. Dalam konser ini Rani mengajak Kevin Wahl (terompet dan saxophone), Oele Pattiselanno (gitar), Agam Hamzah (gitar), Adi Dharmawan (bas), Eddy Syahronny (drum), Elanda Yunita (piano dan keyboard), Iwan Wiradz (perkusi), dan Didit Outer (program dan gitar efek). Yang lebih menarik, konser ini tidak dipungut bayaran alias gratis bagi siapapun yang ingin menikmati musiknya. Â
Selain menyanyi, Rani juga menjajal kemampuan seni peran. Setelah beberapa kali berpartisipasi dalam pementasan teater seperti Madame Dasimadan Galery of Kisses, Rani melakoni debut layar lebarnya dalam film Garasi (2006). Dalam film ini, Rani berperan sebagai Kinar, tokoh wanita yang serius dalam mempertahankan haknya.
Pada tahun yang sama, Rani kembali ke dapur rekaman. Kali ini Rani mengandeng dua teman lamanya, Achmad "Didit" Fareed dan Donny Suhendra, mantan gitaris Krakatau untuk menciptakan sebuah kolaborasi yang dinamakan Syaharani dan Queenfireworks yang merilis album bertajuk Buat Kamu. Album ini menampilkan komposisi yang light dan cheerful, eksotis, tanpa beban dan tidak rumit. Pengaruh dari beberapa jenis musik pun terdengar dalam album ini. Ada musik pop, jazz, rock n roll, blues, soul dan bahkan disko, tekno atau pun elektronis. Semuanya dikemas dalam nuansa yang simpel, segar, kreatif, ringan, komunikatif dan lugas. Ia bersama tim nya juga menyediakan merchandise Queenfireworks yang bisa didapatkan saat konser berlangsung maupun di e -- commerce.
Di sela -- sela kesibukannya tersebut dengan musik jazz, wanita ini memiliki hobi hiking bersama keluarga dan teman -- teman terdekatnya. Selain hiking, ia juga gemar "ngopi" layaknya anak millennials zaman sekarang. Dengan menikmati secangkir kopi yang hangat, ia lebih bersemangat untuk menjalani hari -- hari dan menikmati setiap musik yang ia ciptakan sendiri.
Rani ialah sosok musisi senior yang sangat menginspirasi. Ia menuliskan lirik yang dapat memotivasinya sendiri yaitu "Life Is So Much Better When You Smile" karena ia percaya, dengan kita bangun di pagi hari dengan senyum yang mengembang di bibir saat menatap langit, maka ia lebih percaya diri untuk mengarungi dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H