NURUL KHOLIFAH/191241029
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
   Penyakit mpox dikenal sebagai cacar monyet. Penyakit mpox adalah penyakit menular yang menyebabkan ruam menyakitkan, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri punggung. Kebanyakan orang yang terkena penyakit ini pulih sepenuhnya, tetapi beberapa orang menjadi sangat sakit.
   Penyakit mpox disebabkan oleh virus cacar monyet (monkeypox). Virus ini merupakan virus DNA untai ganda berselubung dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae yang mencakup variola, cacar sapi, vaksinia, dan virus lainnya. Virus ini ada dua klade yang berbeda, yaitu klade I (dengan subklade Ia dan Ib) dan klade II (dengan subklade IIa dan IIb). Di negara kita terdapat banyak kasus penyakit mpox. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan data kasus konformasi mpox terbaru, di mana hingga Sabtu, tanggal 17 Agustus 2024 terdapat 88 kasus. Kasus penyakitnya tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus dinyatakan sembuh.
   Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan, seperti tupai, monyet atau tikus yang terinfeksi virus monkeypox. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung cairan tubuh hewan yang terinfeksi dan bisa menyebar antar manusia melalui percikan liur yang masuk mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi oleh penderita.
   Gejala dari penyakit ini muncul ketika 5-21 hari sejak terinfeksi virus. Di awal biasanya akan demam, letih atau lemas, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang ditandai benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Selanjutnya, ruam muncul di wajah dan menyebar ke lengan atau tungkai. Ruam tersebut akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga nanah, kemudian pecah dan berkerak sehingga menyebabkan borok di permukaan kulit. Penyakit ini tergolong penyakit berbahaya, karena pada beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama mereka yang termasuk kelompok rentan (anak-anak, ibu hamil dan penderita gangguan sistem imun). Komplikasi yang dapat terjadi yaitu infeksi bakteri, infeksi paru, radang otak, dan infeksi kornea.
   Dikarenakan adanya bahaya pada penderita penyakit mpox tersebut, maka diperlukan penanganan serius. Karena menyerang kulit, dihimbau kepada siapa pun yang dicurigai terinfeksi untuk tidak melakukan manipulasi lesi di kulit, seperti memencet dan menggaruk. Lesi tersebut baik yang basah maupun yang sudah mengering berpotensi menularkan virus. Diperlukan vaksin mpox agar membantu mencegah infeksi. Vaksin ini direkomendasikan bagi yang berisiko tinggi tertular, terutama selama wabah.
   Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes telah melakukan surveilans di seluruh fasilitas kesehatan, melakukan penyelidikan epidemiologi bersama komunitas, menetapkan 12 laboratorium rujukan secara nasional untuk pemeriksaan mpox. Selain itu, dilarang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti karena berisiko tinggi tertular, penderita harus mengisolasi diri di rumah sesuai petunjuk penyedia layanan kesehatan atau di rumah sakit jika diperlukan. Petugas kesehatan juga harus mengikuti langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi untuk melindungi diri ketika merawat pasien dengan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
   Meski penyakit mpox bisa dibilang penyakit yang ringan, tetapi penyakit ini juga tergolong berbahaya. Penyakit ini perlu diwaspadai. Kita semua harus bisa menjaga kesehatan diri dan melakukan pencegahan, agar tidak sampai tertular penyakit ini.
KATA KUNCI : Bahaya, Mpox, Penanganan, Pencegahan, Penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Provinsi NTB, Dinkes. 2024. Mengenal Apa Itu Mpox. https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/mengenal-apa-itu-mpox/#:~:text=Penyebab%20MPOX&text=Cacar%20monyet%20menyebar%20antarmanusia%20melalui,yang%20terkontaminasi%2C%20seperti%20pakaian%20penderita [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).
RI, Kemenkes. 2024. 88 Kasus Konfirmasi Mpox di Indonesia, Seksual Sesama Jenis Jadi Salah Satu Penyebab. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240818/1546252/88-kasus-konfirmasi-mpox-di-indonesia-seksual-sesama-jenis-jadi-salah-satu-penyebab/ [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).
WHO. 2024. Mpox. https://www-who-int.translate.goog/news-room/fact-sheets/detail/mpox?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H