Nyadranan adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat jawa, terutama Jawa Tengah yang di lakukannya di bulan Sya' ban atau ruwah yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. Nyadran memiliki arti "Keyakinan". Yaitu keyakinan Masyarakat terhadap Para leluhurnya.Tradisi Nyadran di Setip Daerah mempunyai ciri khas masing- masing kegiatan nyadran secara umum yaitu, Yang pertama Ziarah kubur dan membersihkan lingkungan makam, yang kedua adalah padusan (mandi), dan yang ketiga adalah acara puncak, yaitu makan bersama.Â
Pada acara ini warga melakukan doa bersama- sama sebagai wujud syukur pada Tuhan dan setelah itu makan bersama. Tradisi nyadran memiliki beberapa manfaat, di antaranya mendoakan leluhur nyadran yaitu sarana untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal dunia, ekspresi rasa syukur Nyadran merupakan ekspresi rasa gembira, bungah, dan syukur atas kehadiran bulan Ramadhan, melestarikan budaya gotong royong nyadran dapat melestarikan budaya gotong royong di masyarakat, dan wujud terima kasih kepada sang Pencipta nyadran adalah wujud syukur atas berkah yang diberikan oleh sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H