4. Pemerintah melakukan segala bentuk upaya untuk menjaga stabilitas kurs rupiah supaya ekonomi negara berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencegah impor pangan yang sifatnya berlebihan, pemerintah dalam hal ini dapat mengurangi permintaan valuta asing dan menjaga nilai tukar rupiah. Lalu mengendalikan konsumsi BBM, dengan mengurangi konsumsi BBM atau memperkuat efisiensi energi maka pemerintah dapat mengurangi permintaan valuta asing. Lalu mendorong pemanfaatan devisa hasil ekspor produk-produk Indonesia untuk memiliki devisa dan devisa nantinya dapat dipakai untuk membayar impor dan menjaga stabilitas kurs. Pemerintah juga harus mengendalikan repatrisi dividen ke luar negeri, supaya tidak terlalu membebani nilai tukar rupiah.
5. Dorongan produksi pangan dalam negeri guna menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah karena jika beban impor yang berlebihan dapat berpengaruh pada fluktuasi, jadi dengan medorong produksi pangan dalam negeri dapat mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, produksi pangan yang cukup atau stabil otomatis harga akan lebih terkendali dan dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta dampak fluktuatif rupiah dapat terminimalisir.
Jadi, jika pertumbuhan ekonomi terhambat karena konflik Israel-Palestina, paling tidak pemerintah sudah mengantisispasi dampak dari akibat konflik Israel-Palestina dah harapannya dapat menopang perekonomian Indonesia yang stabil dan maju hingga masa mendatang. Pemerintah, bank sentral, dan otoritas-otoritas terkait harus bekerja sama untuk mengimplementasikan dan menyesuaikan solusi-solusi tersebut dengan kondisi ekonomi Indonesia.