Membicang literasi bukan lagi menjadi sesuatu yang awam. Lazimnya, akan tergambar di benak orang-orang tentang aktivitas atau kemampuan membaca, menulis, atau berhitung saat menyebutkan kata literasi.
Umumnya memang literasi diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Lalu, apa benar wilayah defenitif literasi hanya sebatas itu saja? Jikalah benar demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia tentunya adalah negara yang penduduknya literat. Hal ini berdasarkan data BPS yang menunjukkan bahwa angka melek huruf penduduk Indonesia usia di atas 15 tahun terus meningkat dari 95,2% pada tahun 2015 menjadi 95,9% pada tahun 2019. Bahkan, di beberapa daerah, angka melek huruf mendekati sempurna, seperti DKI Jakarta sebesar 99,74%.
Lalu, mengapa hasil evaluasi Programme for International Student Assessment (PISA) di tahun 2018 menunjukkan angka yang berbeda dengan data di atas? Hasil studi PISA 2018 yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih skor rata-rata yakni 371 dengan rata-rata skor OECD, yakni 487. Indonesia berada di peringkat ke-72 dari 78 negara untuk kategori kemampuan berliterasi.
Kedua hal ini bertolak belakang. Tentu saja ada yang perlu dipahami lebih jauh tentang pemaknaan literasi itu sendiri. Jadi apa itu literasi? Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung melainkan kemampuan memahami, mencerna, dan menganalisis teks dan konsep, lalu diterjemahkan ke dalam tindakan untuk mengatasi masalah kehidupan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperbaiki kesejahteraan. Jika demikian, tentu saja kemampuan berliterasi ini akan berdampak positif terhadap kerbalangsungan hidup secara sosial dan ekonomi.
Seorang literat memiliki kemampuan mengakses informasi dan pengetahuan dengan baik yang akan memengaruhi karakternya dalam hal: berpikir kritis, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, kreativitas dan produktivitas dirinya sehingga mampu bersaing dan hidup berdampingan dengan baik di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H