Mohon tunggu...
nurul hayati
nurul hayati Mohon Tunggu... Administrasi - Mother, Wife, Civilian servant

Willing to learn and a mentality player

Selanjutnya

Tutup

Trip

Bukan, bukaan... Ini bukan Eropa

13 September 2019   16:24 Diperbarui: 14 September 2019   15:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sangka, letak Kabupaten Aceh Jaya yang jauh dari pusat Kota mengukir keindahan di balik cellocia nya. Kabupaten ini termasuk salah satu daerah yang paling parah diterjang ombak tsunami tahun 2004. Sebagai daerah yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia melahirkan panorama tersendiri dan ciri khas saat sunrise dan sunset yang dapat dinikmati setiap harinya.       

                                                                                          Sumber: hasil pemotretan oleh diri sendiri, lokasi berada di Alue Pit, Panga, Aceh Jaya 

Namun demikian, sebagai hasil dari terpaan ombak tersebut, sangat banyak lahan yang masih kosong dan tidak diberdayakan. Yang menjadi alasan salah satunya adalah sangat banyak korban yang jatuh saat bencana tsunami menerpa. Bahkan ada yang kehilangan seluruh sanak family, ada yang hidup sebatangkara, ada yang menjadi yatim, ada yang menjadi piatu, dan keadaan memprihatinkan tak sanggup memendung diri ini mengkiaskan tragedi tsunami saat itu. 

Badai pasti berlalu. Terpuruk dengan bencana hanya akan menelan nestapa. Hidup harus terus bergerak dengan terus berusaha melakukan nilai tambah dimulai dari diri sendiri, masyarakat, lingkungan, dan sekitar. Akan tetapi hambatan terbesar dalam meng-upgrade nilai tambah tersebut adalah dari diri kita sendiri. Sejauh mana mindset dan pendidikan yang kita miliki dapat didigdayakan agar dapat menuju ke perubahan yang lebih baik.  Ini menjadi sebuah tantangan besar karena mata pencaharian sebagian besar masyarakat disini adalah nelayan, petani, dan berkebun. 

Meski segala keterbatasan yang dimiliki karena daerah ini merupakan bekas terpaan ombak tsunami dan jauh dari pusat perkotaan menjadikan segala akses sangat terbatas didapatkan. Hanya rawa-rawa yang melintas di depan mata di sepanjang jalan menyapa. 

Diri seakan enggan menikmati nuansa alam karena bosan dengan sapaan dari lintas jalanan. Hanya tanah kosong yang melulu lalang di depan mata. Pun, masyarakat seakan terpuruk untuk bangkit dan enggan untuk kembali bersemangat dari keterpurukan. 

Hingga hadirlah taman bunga cellocia yang berada di desa Panga, Kecamatan Alue pit, Kabupaten Aceh Jaya. Nuansa alam yang tak terbendung dengan keindahan mekarnya bunga-bunga menawarkan kaya akan pesona. Memberikan obat rindu bagi para pengunjung akan taman taman di Eropa memberikan nilai tambah akan keindahan bunganya.

Tentu novasi ini tak hanya menebarkan keindahan bagi lingkungan juga memberikan keuntungan bagi para masyarakat di sekitar. Jajanan munuman dan makanan ringan yang tersedia di dalam dan luar taman melimpahkan keberkahan atas kehahadirannya. 

Kebermanfaatan atas keberadaan cellocia juga memberikan kehangatan bagi para turist yang ingin mencuci mata. Ini dapat menjadi aset daerah yang harusnya diabadikan dalam paket wisata oleh pemerintah daerah. Karena pemilikan taman cellocia masih dikelola oleh pemilik tanah. 

Pemerintah selaku pihak yang berwenang paling tidak memaketkan dalam wisata turist yang tentunya dapat mengundang banyak pendapatan daerah. Hal ini bertujuan agar semangat untuk terus melakukan nilai tambah dipelopori oleh satu komando dan satu suara. 

Hanya dengan berbagai karya yang lahir dari pemerintah dan masyarakat, suatu wilayah akan bertambah nilainya dan pastinya bermanfaat bagi penghuni wilayah tersebut. Bukan esok, namun hari ini kita jadikan ungkapan Dan torehan talenta menjadi karya-karya karena "Siapa lagi kalo bukan anda yang akan membangun daerah anda sendiri", kutipan dari almarhum B.J. Habibie. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun