Mohon tunggu...
Nurul Izzah
Nurul Izzah Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

haloo peeps!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Peran Orangtua dan Guru pada Anak Usia Dini dalam Konsep Neurosains

4 Juli 2023   08:08 Diperbarui: 4 Juli 2023   08:12 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

5. Menyiapkan Tugas Rumah/PR

6. Memberikan Evaluasi pada proses belajar anak

7. Mengatur kedisiplinan anak   

Didalam Pendidikan, konsep neurosains sebenarnya sangat erat kaitannya. Di lingkungan sekolah, guru yang memahami neurosains akan lebih mudah saat mengajar dan belajar bersama anak. Selama Ini, Pendidikan Islam belum menaruh perhatian khusus terhaap neurosains. Padahal Neurosains mempunyai jejak didalam islam dan pendidikan mempunyai basis yang kuat didalam Al-Qur'an. OMaka dari itu, Penerapan konsepneurosains ini penting dalam studi kependidikan islam. Di dunia barat, Istilah neurosains sudah menjadi pedoman dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum, khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini dimana masa itu sering kita sebut dengan "Golden age". Adapun beberapa contoh teori belajar berbasis otak ; quantum learniosaing, contectual teaching and learning, dan brain based learning. 

Didalam Al-Quran terdapat beberapa istilah yang menggambarkan aktifitas otak, seperti : tafakkur,tadabur,dan tabashshur. Namun dalam realitanya tiga unsur tersebut belum dilaksanakan di Pendidikan usia dini. Artinya mari kita sama sama membangun kebiasaan dan lingkungan sehat bagi anak. Bermain, yang seharusnya membuat anak senang dan otak kirinya tidak aktif. bernyanyi yang seharusnya fokus pada nada dan irama justru diberikan muatan edukasi dalam lirik lagu, cerita yang seharusnya merangsang imajinsi pada anak melalui sentuhan emosi positif justru diberikan debgan dongeng mistik yang tidak ada muatan spiritualnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun