Pendidikan yang bermutu memerlukan guru yang mampu memahami segala kebutuhan perkembangan anak yang sesuai dengan tahapan usianya. Disamping itu, diperlukan juga pengetahuan guru dalam merancang sebuah evaluasi pembelajaran. Evaluasi adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan, Untuk menghasilkan dan mengetahui daya serap siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan dan untuk mengetahui perubahan tingkah lakunya. Evaluasi dipandang sebagai masukan yang diperoleh dari proses pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai komponen yang terdapat dalam suatu proses belajar mengajar.
Urgensi Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Kegiatan evaluasi memiliki manfaat yang besar dalam dunia pendidikan, begitu juga dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, melalui evaluasi dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan, hal tersebut mengakibatkan seorang guru harus memiliki persiapan dan kompetensi yang baik, baik dari segi perencanaan pembelajaran, dan kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran serta penguasaannya terhadap bahan ajar, dan juga tidak cukup dengan kemampuan guru dalam menguasai kelas, tanpa diimbangi dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan kompetensi siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya.
Evaluasi juga berkaitan dengan penilaian, hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang salah satunya adalah standar penilaian.
Standar penilaian merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan acuan/instrumen penilaian pada saat melakukan proses dan hasil belajar dengan standar tingkat pencapaian perkembangan dan tingkat usia anak. Oleh karena itu, pengetahuan guru dalam merancang evaluasi dalam setiap proses pembelajaran akan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kriteria anak sehingga kebutuhan dan perkembangannya terpenuhi secara optimal.
Adapun jenis intrumen penilaian sesuai dengan PERMENDIKBUD No 137 Tahun 2014, terdiri atas instrumen penilaian proses dalam bentuk catatan menyeluruh, catatan anekdot, rubrik dan/atau instrumen penilaian hasil kemampuan anak.
Pada kesempatan ini, saya melakukan wawancara singkat dengan ibu Ernita Sari, S.Ag selaku tim penyusun kurikulum di RA Insan Taqwa yang bertempatt di Simorejo XXIII Surabaya. Tujuan dari wawancara tersebut untuk mengetahui apa saja jenis penilaian dan instrument yang digunakan,bagaimana proses pengambilan datanya,dan juga bagaimana penyelesaian terhadap kendala/proses komunikasi terhadap hasil evaluasi anak ke orang tua/pendampingnya.Â
Di RA Insan Taqwa belum menerapkan kurikulum merdeka, dan masih menggunakan kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan masih dalam masa transisi pergantian pengurus dan penataan ulang terkait administrasi sekolah. "sebenarnya banyak yang tidak linier atau bukan lulusan PAUD ya mbak,tapi kita atasi dengan sering mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pemerintah" jelas bu Nita mengenai sumber daya pendidik di RA Insan Taqwa. Terdapat dua kelompok yaitu kelompok kecil dan besar yang masing-masing kelompoknya terdiri dari dua kelas dengan jumlah masing-masing kelasnya berisi 10-15 anak.Â
Bentuk Penilaian Pembelajaran di RA Insan Taqwa
1. Event sampling
- merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada pengamat untuk menunggu dan kemudian mencatat perilaku khusus yang sudah dipilih terlebih dahaulu. Metode ini focus pada perilaku anak itu sendiri. Menurut penjelasan oleh ibu Ernita, metode penilaian ini dilakukan secara kondisional menyesuaikan dengan kejadian hari itu.
contoh :
2. Anecdot record
- Anekdot Record merupakan sebuah catatan yang lebih memfokuskan pada sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara insidental atau tiba-tiba.
contoh :
3. Hasil Karya
- Merupakan teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan tugas dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan terukur. Beberapa aspek yang dapat dinilai dengan teknik ini antara lain menyanyi, olahraga, menari, dan bentuk kegiatan yang memerlukan praktik sederhana lainnya. Di RA Insan Taqwa melakukan Teknik ini secara berkala. Maksudnya dengan memberikan tugas yang sama, dari awal periode pembelajaran dikelas, triwulan,dan semester dengan tujuan agar dapat mengamati pencapaian proses tumbuh kembangnya dari hasil karya tersebut.
contoh :
4. Ceklist
- Merupakan instrumen yang disusun berdasarkan aspek dan indikator perkembangan sesuai kelompok usia. Disini, RA Insan Taqwa menggunakan skala didalamnya untuk mengukur tiap aspek perkembangannya
contoh :
Ibu Ernita juga menjelaskan bahwa pengumpulan data evaluasi dilakukan dengan pengamatan, untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan belajar atau aktivitas anak dalam mengikuti pembelajaran atau program stimulasi yang dilaksanakan oleh guru pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Â
Tahapan penilaian yang dilakukan sesuai dengan penjelasan singkat yang disampaikan Ibu Ernita yakni :
1. Memperhatikan KD,KI yang tertuang pada RPPHÂ
2. Mengamati, dan mencatat proses serta hasil belajar anak dengan teknik dan instrumen sesuaii kegiatan
3. Menjalin komunikasi 2 arah antara guru dengan orangtua/pendamping anak terkait stimulasi yang diberikan kepada anak.Â
4. Merangkum hasil penilaian harian,mingguan,dan semester untuk dilaporkan kepada orangtua di setiap akhir semester
 Adapun pembiasaan yang dilakukan di RA Insan Taqwa seperti baris untuk salam dan salim kepada guru,antri mencuci tangan sebelum makan pada jam istirahat,dan menerapkan 2T 1M (tolong,terimakasih,dan maaf) yang dicontohkan guru disetiap pertemuan. kendala yang dialami terkadang tidak sesuai antara pembiasaan yang diberikan disekolah dan dirumah. contoh anak menangis jika teman sebayanya tidak menuruti permintaannya dikelas. Guru memberikan pengertian tentang 'kepemilikan' dan tidak langsung mengabulkan permintaannya. karena latar belakang siswa di RA Insan Taqwa didominasi oleh orangtua karir, akibatnya ketika dirumah anak tersebut tinggal dengan neneknya yang seringkali dimanja dan dituruti apapun kemauan anak. Salah satu upaya yang sudah diterapkan di RA Insan Taqwa yaitu bekerja sama dengan konsultan untuk menjembatani anak anak yang memerlukan terapi khusus karena keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H