Mohon tunggu...
Nurul Izzah
Nurul Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

purple

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Moral dalam Drama Musikal Legenda Kebo Kicak Karya Teater Komunal

2 Juli 2023   12:52 Diperbarui: 2 Juli 2023   12:59 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah dalam sebuah drama mencerminkan kehidupan manusia yang realistis termasuk nilai sosial, moral, dan budaya. Konflik yang diceritakan juga tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia di dunia nyata. Dapat dilihat melalui tokoh-tokoh dan peristiwa cerita yang disajikan, setiap pengarang menanamkan nilai-nilai kehidupan melalui makna-makna tersirat dalam karyanya sehingga pembaca mampu merefleksikan dalam kehidupan. Dalam drama musikal Legenda Kebo Kicak ini ditemukan adanya nilai moral yang ditemukan peneliti. Berikut berupa rincian data bahwa adanya bentuk wujud nilai moral dalam drama Legenda Kebo Kicak.

1. Bertanggung jawab

Joko T: "Iya, kyai. Saya bisa sejauh ini, ah... apa itu namanya, Pak? Ah... ya, membanggakan. Demi membanggakan sekaligus menebus dosa-dosa kepada kedua orang tua saya. 

Dari kutipan di atas, tokoh Joko terlihat jelas sudah bertanggung jawab atas apa yang telah Ia perbuat sebelumnya. Sikap yang diambil tokoh Joko merupakan sikap yang baik karena tokoh Joko menyadari apa yang Ia telah perbuat berada di jalan yang buruk dan Ia harus bertanggung jawab atas kesalahannya.

2. Tidak Menghargai Orang Lain

Joko T: "Omong kosong!!! Hei Bu, kalo sandiwara, di panggung sana! Cocok banget buat Ibu!!!"

Dari kutipan di atas, tokoh Joko tidak menghargai ibunya. Joko merasa perkataan ibunya sangat berlebihan dan berpikir untuk menyuruh ibunya bersandiwara di atas panggung. Hal tersebut sangat tidak sopan dalam menghargai orang yang lebih tua terutama itu ibunya sendiri.  

3. Meremehkan Orang Lain

Joko T: "ya biasalah orang tua cerewet kayak mereka, lagian siapa juga yang butuh orang tua kayak mereka kalau ada kalian di sini, ya nggak?"

Dari kutipan di atas, tokoh Joko meremehkan orang tuanya dan meganggap bahwa orang tuanya tidak penting. Joko merasa bahwa dirinya sudah tidak butuh kehadiran orang tuanya.

4. Sabar

Ibu: "Astaghfirullah... Gak gitu, Nak. Istighfar."

Dari kutipan di atas menceritakan tentang kesabaran seorang Ibu menghadapi amarah sang anak. Tokoh ibu digambarkan sebagai istri yang penyabar atas tingkah laku sang anak. Ketika suami dan anaknya bertengkar, ibu berusaha untuk menenangkan dan melerai keduanya dengan kesabaran yang luar biasa. Dalam hubungannya dengan manusia lain seseorang pasti akan melibatkan sifat empati dan sabar. Jika seseorang dalam keadaan sulit maka sikap sabar ini sebagai kontrol jiwanya agar segala permasalahan dapat dilewati dengan lapang dada.

5. Pertengkaran

Joko T: "oh jadi kamu Surontanu! Argh, Surontanu....!!!" (menyerang)

Dari dialog kutipan di atas, tokoh Surontanu sangat jahat dengan membunuh kedua orang tua Joko. Surontanu tampak tidak menyesal telah melakukan perbuatan yang tercela dan Surontanu juga mengajak Joko untuk bertempur dengan menyerang satu sama lain menggunakan pedang yang dibawanya. Sikap Surontanu ini sangat buruk.

6. Menyadari Keberadaan Tuhan

Kyai: "Ya,ada asap ada api, ada akibat pasti ada sebabnya dan juga pasti ada penyelesaiannya."

Joko: "Lalu apa penyelesaiannya, Pak?"

Kyai: "kamu sudah keluar dari jalan yang benar, nak. Mari kita sama-sama kembali ke jalan yang benar."

Dilihat dari dialog di atas, tokoh Kyai memberi nasihat kepada Joko untuk segera taubat agar kembali ke jalan yang benar. Kyai menyarankan Joko untuk ikut bersama dengannya ke pesantren untuk menimba ilmu. Kyai percaya bahwa Allah pasti membantu hambanya dalam segala hal. Setelah beberapa lama waktu berlalu, Joko berhasil menjadi lebih baik dibanding sebelumnya dan Joko berterima kasih kepada Kyai. Bentuk tindakan sadar akan adanya Tuhan adalah wujud bentuk moral terpuji. Terbukti dari tindakan yang dilakukan tokoh Joko bahwa ia ingin insaf atas perbuatan yang selama ini ia lakukan salah. Sehingga Kyai membantunya untuk kembali ke jalan Tuhan dan hanya berharap kepada Tuhan.

Berdasarkan paparan di atas, drama musikal Legenda Kebo Kicak merupakan karya sastra yang mengandung nilai moral. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam drama musikal Legenda Kebo Kicak dikategorikan ke dalam tiga bagian yaitu 1) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri: a) bertanggung jawab 2) Hubungan manusia dengan manusia lain dengan lingkungan sosialnya: a) tidak menghargai orang lain b) meremehkan orang lain c) sabar d) pertengkaran dan 3) Hubungan manusia dengan Tuhan: a) menyadari keberadaan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun