Mohon tunggu...
Nurul Ismi Karomah
Nurul Ismi Karomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik favorite saya adalah kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bantuan Keluarga Dhuafa di Lubang Buaya oleh Mahasiswa UHAMKA

12 Januari 2025   22:32 Diperbarui: 12 Januari 2025   22:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suvey Rumah Bu Yani di Lubang Buaya

Pada bulan Oktober hingga Desember 2024, tim pemberdayaan keluarga dhuafa UHAMKA oleh Rachma Dwi, Aprilia Anisa dan Nurul Ismi di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur, telah melaksanakan program bantuan kepada keluarga dhuafa yang membutuhkan, khususnya keluarga Ibu Yani. Program ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat kurang mampu dengan memberikan bantuan yang bersifat berkelanjutan. Fokus utama dari program ini adalah mendukung pengembangan usaha warung kecil bagi keluarga Ibu Yani yang menghadapi kesulitan ekonomi akibat keterbatasan usia. Tahapan Program Pemberdayaan Pelaksanaan program pemberdayaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan terstruktur, yang dirancang untuk memastikan dampak positif dan keberlanjutan. 1. Observasi dan Identifikasi Keluarga Dhuafa Tahap awal dimulai dengan survei lokasi pada tanggal 11 Oktober 2024. Tim pemberdaya melakukan identifikasi terhadap kondisi kehidupan keluarga dhuafa di wilayah Lubang Buaya. Berdasarkan hasil survei, Ibu Yani, seorang perempuan berusia 70 tahun, menjadi salah satu penerima manfaat utama program ini. Ibu Yani tinggal bersama cucunya dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas. Usia lanjut dan keterbatasan fisik membuat beliau tidak mampu bekerja secara optimal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Situasi ini menjadikan keluarga Ibu Yani prioritas utama dalam program bantuan yang dirancang tim. 2. Wawancara Mendalam Pada hari yang sama, tim melakukan wawancara mendalam untuk memahami kebutuhan dan kendala spesifik yang dihadapi oleh keluarga Ibu Yani. Wawancara ini mengungkap bahwa keterbatasan finansial dan kurangnya akses terhadap peluang usaha menjadi hambatan terbesar. Informasi yang diperoleh dari wawancara ini dijadikan dasar dalam menyusun rencana bantuan yang sesuai dan berdampak nyata. 3. Penggalangan Dana Setelah tahapan survei dan wawancara selesai, tim menyusun proposal program pemberdayaan untuk mendukung usaha kecil yang direncanakan. Proses penggalangan dana berlangsung dari tanggal 29 Oktober hingga 19 Desember 2024. Tim melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas sosial, lembaga swadaya masyarakat, serta donatur individu. Total dana yang terkumpul mencapai Rp 1.000.000, yang dialokasikan untuk pembelian alat dan bahan kebutuhan usaha seperti rak, bahan makanan ringan, serta perlengkapan lain yang mendukung usaha warung kecil. 4. Penyaluran Bantuan Penyaluran bantuan berlangsung dari tanggal 20 hingga 28 Desember 2024. Tim mendistribusikan perlengkapan usaha kepada keluarga Ibu Yani secara langsung. Selain itu, tim juga memberikan pendampingan dalam memulai usaha warung kecil. Dengan adanya bantuan ini, keluarga Ibu Yani mendapatkan peluang untuk menjalankan usaha yang dapat menghasilkan pendapatan harian secara mandiri. 5. Dampak Program Program pemberdayaan ini memberikan dampak yang signifikan bagi keluarga Ibu Yani, baik secara materiil maupun non-materiil. Selain mendapatkan perlengkapan usaha, keluarga Ibu Yani juga diberikan pembekalan keterampilan dasar berwirausaha. Dengan bimbingan tersebut, keluarga ini diharapkan mampu mengelola usaha warung kecil secara mandiri dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini terlihat dari peningkatan aktivitas ekonomi keluarga Ibu Yani. Dengan adanya warung kecil yang mulai berjalan, Ibu Yani tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga merasa lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Program ini diharapkan mampu mengubah status sosial keluarga Ibu Yani dari dhuafa menjadi keluarga yang lebih sejahtera. Kegiatan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan di Lubang Buaya memberikan harapan baru bagi keluarga dhuafa seperti keluarga Ibu Yani. Melalui pendekatan yang terencana, program ini menunjukkan bahwa dukungan yang berkelanjutan dapat menciptakan perubahan positif. Dengan menggabungkan bantuan modal usaha, pembekalan keterampilan, serta pendampingan, keluarga dhuafa memiliki peluang untuk mandiri secara finansial dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Program seperti ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah kemiskinan, tetapi juga menjadi model yang dapat direplikasi untuk membantu keluarga dhuafa lainnya di berbagai wilayah. Dengan dukungan yang konsisten, diharapkan semakin banyak keluarga dhuafa yang mampu bangkit dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun