2.1 Â Model emisi karbon operasional dengan karakteristik penggunaan akhirÂ
Emisi karbon dari pengoperasian bangunan tempat tinggal sebagian besar disebabkan oleh aktivitas penggunaan akhir rumah tangga. Dalam studi ini, aktivitas penggunaan akhir pada bangunan tempat tinggal dibagi menjadi enam kategori: pemanas ruangan, pendingin ruangan, pemanas air, penerangan, memasak, dan peralatan & lainnya.Â
2.2. Dekomposisi metode dekomposisi struktural
Di sini, metode DSD digunakan untuk menguraikan model emisi yang sudah ada. Mengikuti prosedur komputasi DSD Persamaan. Khususnya, persamaan di atas benar-benar valid hanya untuk variasi variabel yang sangat kecil. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil dekomposisi yang lebih akurat, perubahan aktual variabel eksogen harus dibagi ke dalam interval yang cukup banyak. Mengacu pada karya [34], jumlah interval ditetapkan menjadi 16.000 dalam penelitian ini. Untuk setiap interval , Efeknya disebabkan oleh variabel eksogen dapat dihitung dengan menggunakan metode Euler dalam integrasi numerik.
 2.3  Penilaian dekarbonisasi operasional
Berdasarkan hasil dekomposisi tersebut di atas, intensitas dekarbonisasi operasional ( , yaitu, dekarbonisasi per rumah tangga) bangunan tempat tinggal global dapat dinilai lebih lanjut dengan efek merugikan dari faktor-faktor yang mendorong intensitas karbon operasional. Selain itu, untuk mendapatkan wawasan tentang potensi operasional dekarbonisasi bangunan tempat tinggal, efisiensi dekarbonisasi didefinisikan sebagai rasio emisi karbon operasional terhadap dekarbonisasi operasional  dan dapat didefinisikan .
 2.4 Dataset
Studi ini mengumpulkan data historis dari 56 ekonomi utama di seluruh dunia mulai dari tahun 2000 hingga 2020. Untuk tujuan analisis, ekonomi ini dikategorikan ke dalam seperangkat wilayah pemodelan berdasarkan kondisi iklim dan sosial ekonominya, yaitu Eropa & Selandia Baru, Cina, Asia Timur Laut, Afrika , Australia, Amerika Selatan, Amerika Serikat, Kanada, dan India. Khususnya, Eropa dan Selandia Baru dikelompokkan bersama dan dibahas sebagai satu wilayah karena kesamaan zona iklimnya. Selanjutnya, Amerika Selatan dan Eropa & Selandia Baru dipisahkan menjadi lima wilayah sub-iklim yang berbeda, sebagaimana dirinci dalam Lampiran B. Lampiran C memberikan statistik deskriptif untuk data mentah yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk ukuran populasi, jumlah rumah tangga, PDB, HFC, dan konsumsi energi dengan emisi karbon yang sesuai dari operasi bangunan tempat tinggal.Â
Data penduduk dan indikator terkait ekonomi dikumpulkan dari Bank Dunia (data.worldbank.org). PDB dan HFC dihitung dalam paritas daya beli, diukur dengan dolar AS 2020 yang konstan, dan indeks yang sesuai diadopsi. Data lainnya dikumpulkan dari International Building Emission Dataset (IBED, https://ibed.world/), yang dibuat berdasarkan Database IEA (lihat Lampiran I).
3. HASILÂ DAN PEMBAHASANÂ
Carbon Asset Management hadir sebagai salah satu solusi untuk permasalahan Jejak karbon dapat diukur dengan mengalikan unit operasional perusahaan yang menyumbang emisi karbon dengan faktor emisi (emission factor) yang spesifik. Â . Sederhananya, Carbon Asset Management adalah konsep yang dirancang untuk mengendalikan dan menekan jumlah karbon dioksida.