Mohon tunggu...
Nurul islamiah Dan Adil
Nurul islamiah Dan Adil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Dan Penanggung Jawab

Bola voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Transisi Global Karbon Operasional di Bangunan Tempat Tinggal Sejak Milenium

15 Juni 2023   01:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   20:29 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Transisi Energi

2.1  Model emisi karbon operasional dengan karakteristik penggunaan akhir 

Emisi karbon dari pengoperasian bangunan tempat tinggal sebagian besar disebabkan oleh aktivitas penggunaan akhir rumah tangga. Dalam studi ini, aktivitas penggunaan akhir pada bangunan tempat tinggal dibagi menjadi enam kategori: pemanas ruangan, pendingin ruangan, pemanas air, penerangan, memasak, dan peralatan & lainnya. 

2.2. Dekomposisi metode dekomposisi struktural

Di sini, metode DSD digunakan untuk menguraikan model emisi yang sudah ada. Mengikuti prosedur komputasi DSD Persamaan. Khususnya, persamaan di atas benar-benar valid hanya untuk variasi variabel yang sangat kecil. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil dekomposisi yang lebih akurat, perubahan aktual variabel eksogen harus dibagi ke dalam interval yang cukup banyak. Mengacu pada karya [34], jumlah interval ditetapkan menjadi 16.000 dalam penelitian ini. Untuk setiap interval , Efeknya disebabkan oleh variabel eksogen dapat dihitung dengan menggunakan metode Euler dalam integrasi numerik.

 2.3  Penilaian dekarbonisasi operasional

Berdasarkan hasil dekomposisi tersebut di atas, intensitas dekarbonisasi operasional ( , yaitu, dekarbonisasi per rumah tangga) bangunan tempat tinggal global dapat dinilai lebih lanjut dengan efek merugikan dari faktor-faktor yang mendorong intensitas karbon operasional. Selain itu, untuk mendapatkan wawasan tentang potensi operasional dekarbonisasi bangunan tempat tinggal, efisiensi dekarbonisasi didefinisikan sebagai rasio emisi karbon operasional terhadap dekarbonisasi operasional  dan dapat didefinisikan .

 2.4 Dataset

Studi ini mengumpulkan data historis dari 56 ekonomi utama di seluruh dunia mulai dari tahun 2000 hingga 2020. Untuk tujuan analisis, ekonomi ini dikategorikan ke dalam seperangkat wilayah pemodelan berdasarkan kondisi iklim dan sosial ekonominya, yaitu Eropa & Selandia Baru, Cina, Asia Timur Laut, Afrika , Australia, Amerika Selatan, Amerika Serikat, Kanada, dan India. Khususnya, Eropa dan Selandia Baru dikelompokkan bersama dan dibahas sebagai satu wilayah karena kesamaan zona iklimnya. Selanjutnya, Amerika Selatan dan Eropa & Selandia Baru dipisahkan menjadi lima wilayah sub-iklim yang berbeda, sebagaimana dirinci dalam Lampiran B. Lampiran C memberikan statistik deskriptif untuk data mentah yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk ukuran populasi, jumlah rumah tangga, PDB, HFC, dan konsumsi energi dengan emisi karbon yang sesuai dari operasi bangunan tempat tinggal. 

Data penduduk dan indikator terkait ekonomi dikumpulkan dari Bank Dunia (data.worldbank.org). PDB dan HFC dihitung dalam paritas daya beli, diukur dengan dolar AS 2020 yang konstan, dan indeks yang sesuai diadopsi. Data lainnya dikumpulkan dari International Building Emission Dataset (IBED, https://ibed.world/), yang dibuat berdasarkan Database IEA (lihat Lampiran I).

3. HASIL  DAN PEMBAHASAN 

Carbon Asset Management hadir sebagai salah satu solusi untuk permasalahan Jejak karbon dapat diukur dengan mengalikan unit operasional perusahaan yang menyumbang emisi karbon dengan faktor emisi (emission factor) yang spesifik.  . Sederhananya, Carbon Asset Management adalah konsep yang dirancang untuk mengendalikan dan menekan jumlah karbon dioksida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun