Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Harus Pamer?

20 Maret 2023   11:09 Diperbarui: 20 Maret 2023   11:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suka posting-posting di medsos?  Suka share setiap kegiatan yang dilakukan ? bahkan lagi tidur juga tak lepas dari posting. Alamak,  berlebihan sekali !

Apa semua itu juga termasuk pamer?  Bisa iya, bisa juga tidak.  Kenapa?  Tergantung dari sebabnya. Niat dan cara  penyampaiannya. (Saya kutip dari tulisan Oma dan Bunda hebat,  Roselina Tjiptadinata)

Posting karena bisnis online,  jualan, tentu saja tidak bisa dikategorikan pamer. Tujuan utama tentu saja agar dagangannya laku. Banyak konsumen yang tertarik.  Dan meningkatkan omzet penjualan.

Tapi kalau dalam postingannya ada kata-kata yang mungkin mengolok atau mengejek produk orang lain dan memproklamirkan produknya yang terbaik,  bisa juga dinamakan pamer. Jualan okay saja, mengecap produknya nomor satu juga sah saja,  tapi yang tidak boleh mencela produk orang lain.  Fix, posting jualan harus murni jualan agar tidak disebut sebagai pamer. 

Posting  barang-barang atau sesuatu yang dipunyai.  

Maksudnya apa coba ? Jualan enggak, promosi enggak, motivasi juga enggak, sekedar menunjukkan saja yang dipunyai ke semua orang , bisa dipastikan yaaa.... iya pamer.  Menunjuk-nunjukkan kepada orang lain yang seharusnya tidak tahu menjadi tahu, dan akhirnya bisa menimbulkan ghosib, ghibah. Atau mungkin yang lebih parah bisa menimbulkan fitnah. Naudzubillah. 

"Wahhh.... dapat hadiah dari pak swa...... perhiasan 12  juta loh ! "

Disertai gambar seperangkat perhiasan. Plus nota pembelian lagi.   Haha.... apa tuh maksudnya?  Tentu saja dengan alasan apapun itu namanya adalah pamer. Kenapa ? Ucapan terima kasih pada suami cukuplah disampaikan secara langsung, tak perlu juga harus  di posting begitu. Menyebut nominal pula. Makin jelas saja pamernya. Dan itu kayaknya....enggak penting sama sekali

Bukan cuma perhiasan,  mungkin masih banyak lagi postingan lain yang tidak jelas maksud dan tujuannya. Cuma sekedar menunjukkan, memamerkan apa yang dipunyai. Kenapa sih seperti itu? 

Postingan karena ingin berbagi informasi. 

Nah,  kalau yang ini beda lagi.  Postingan seperti ini sama sekali tidak ada niatan pamer. Sekedar berbagi informasi lewat medsos atau mengingatkan. That's a great one. Jelas bukan untuk pamer. 

Terlepas dari itu semua, sepertinya perlu koreksi pada masing-masing pribadi. Tepatnya pada saat kita memposting sesuatu. Pentingkah itu, bermanfaatkah itu ? kalau enggak, ya lebih baik  stop it ! 

Posting-posting itu sah saja, tapi kalau berlebihan dan enggak jelas tujuannya, bukannya mubazir, melakukan hal yang sia-sia. Apalagi kalau cuma buat pamer, enggak usah lah ya. Kenapa juga harus pamer ? Orang lain juga punya kok.  Selain itu perlu juga berpikir, apa pantas untuk pamer ? Semua yang kita punya hanya titipan, suatu saat akan diambil oleh yang Maha Punya. 

Ingat, di atas langit masih ada langit. Di antara yang kaya, paling kaya, Sultan atau Raja sekalipun, tetap Allah lah yang Maha Kaya. So, engggak perlu pamer kan ? Berhenti pamer dari sekarang atau pamer menjadi sesuatu yang unstoppable. 

Terima kasih

Salam sehat selalu

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun