Bangun pagi. Mata membuka, menyapu kilauan cahaya. Mentari pagi yang malu-malu mengintip. Di balik korden jendela.Â
Hidung menghirup dalam udara. Tangan merentang bebas ke udara. Sungguh lega. Sejuk segar terasa. Semua itu suatu nikmat kan ?Â
Jantung masih berdetak. Organ tubuh masih bergerak. Berfungsi normal. Pembuluh yang mengalirkan darah tiap hari. Bahkan panggilan alam di waktu pagi. Tak bisa kita pungkiri, Siapa yang menjadikan begini ? Mungkin jarang pula kita sadari. Bahkan tak sedetikpun masuk di pikir. Bukankah semua ini juga nikmat sejati ?Â
Tak pernah cukup kata. Tak pernah cukup bahasa, kiasan ataupun ungkapan. Tak cukup mesin penghitung untuk menampilkan angka-angka. Besaran nikmat yang kita terima. Bahkan sebesar apapun harta, tiada mampu untuk menebusnya. Masihkah kita mengingkarinya ? Atau mengucap terima kasih ya Allah di setiap langkah ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H