Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghargai Waktu Sehat, Seberapa Pentingkah?

19 Januari 2023   08:57 Diperbarui: 19 Januari 2023   09:21 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : lovepik

Menghargai waktu sehat, seberapa pentingkah ?

Sangat penting. 

Yupp....kalau penulis boleh bilang, sangat penting sekali. Meskipun kata-kata itu ambigu dan berlebihan. Mungkin juga tidak diperbolehkan dalam aturan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tapi karena sangat pentingnya, penulis katakan sangat penting sekali.

Kenapa begitu ? Yang bisa dengan jelas dan tepat menjawab tentu saja yang sedang merasakan sakit. Kalau yang lagi sehat, jangankan di tanya begitu, berpikir sakit saja pasti tidak mau. Apalagi beneran saki. Lagi pula siapa yang mau sakit ? Ya kan ?

Tapi balik lagi, kita tak tahu tepatnya kapan kita sakit, seberapa lama waktu kita sehat ? Sakit bisa datang secara tiba-tiba, tanpa diundang, nyelonong begitu saja. Tanpa minta ijin. That's right ? 

Oleh sebab itu selagi kita sehat, harus kita manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Karena sehat lebih mahal dari harta apapun. 

Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu 'Abbas yang artinya : "Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara, yaitu : Waktu mudamu sebelum waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu ". 

Subhanallah, Rasulullah yang tiada satupun meragukan keutamaan akhlaknya saja sudah bersabda seperti itu. Kenapa ? Tentu saja karena waktu sangatlah berharga.  Waktu muda, waktu sehat, waktu luang, waktu kaya dan waktu hidup adalah Anugerah Allah yang luar biasa. Yang tentu saja belum tentu atau tidak terulang dengan keadaan yang sama. Pada masa atau waktu yang berbeda. 

So, bagaimana kita menghargai waktu ? 

Jangan menunda melakukan yang baik dan bermanfaat.

Baca juga: Buku Kenangan

Melakukan kebaikan, kalau bisa kita lalukan hari ini,jam ini, menit ini, detik ini, kenapa harus menunggu besok ? Benar begitu ? Karena kesempatan kadang tak datang dua kali. Meskipun datang dua kali, tiga kali atau lima kali, mungkin tidak akan sama lagi. Intinya tetap jangan menunda-nunda perbuatan baik. 

Kalau bisa membantu orang lain, berbuat baik pada sesama, tak perlu menunda. Apalagi mengulur-ulur waktu. Besok saja lah ? Ingatkan besok tidak akan pernah sama dengan hari ini. Besok tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi. 

Jadi, tidak bagus kalau selalu bilang besok, besok dan besok. Just do it what you can do it today. 

Utamakan melakukan yang terpenting dari yang penting. 

Diantara kebutuhan yang penting, pasti ada kebutuhan paling penting. Demikian juga sesuatu yang kita lakukan, pasti ada yang lebih penting dilakukan dari kegiatan yang lainnya. Harus mengutamakan yang penting dulu agar semua berjalan lancar. 

Sebagai contoh, kita ada tamu yang datang  bertepatan pada waktu maghrib tiba. Tentu saja kita tetap harus menghormati tamu. Tapi di lain pihak sebagai seorang muslim itu adalah waktu menjalankan sholat maghrib. Dan waktu maghrib sangatlah singkat. Lalu bagaimana ? Nggak usah bingung, tamu tetap diterima dengan baik, dipersilahkan masuk, lalu kita ijin melakukan kewajiban dulu. Tamu pasti juga akan mengerti. Atau mungkin kalau sesama muslim dan berkenan bisa kita ajak melakukan sholat sekalian.  

Manajemen waktu sangat penting, agar jangan sampai ada waktu yang terbuang. Percuma. Sekali lagi, waktu sangatlah berharga. 

Tapi melakukan ini semata-mata bukannya kita spaneng pada urusan kerja dan kerja, pada sesuatu yang serius. Waktu bersantai dan bercanda dengan keluarga dan sahabat adalah hal yang sangat penting. Karena kenyamanan dan rasa bahagia akan menambah imun kita agar tetap sehat. 

Jangan menyepelekan sesuatu yang terlihat mudah dan gampang

Melakukan sesuatu kegiatan bisa saja kita lakukan selama sehat. Tapi kalau sakit ?Bisa-bisa rencana amburadul karenanya. 

Misalkan, kita ada tanggungan puasa Ramadhan yang bolong beberapa hari. Kita ada kesemparan satu tahun untuk menggantinya. Sampai puasa Ramadhan tiba. Waktu yang panjang ya. 

  "Alah, gampang saja, masih ada waktu setahun ke depan !" Iya, masih panjang waktunya. Tapi siapa yang tahu waktu ke depan, besok saja kita tak akan tahu apa yang terjadi, ya kan ? Jangankan besok, beberapa saat ke depan saja kita juga tak tahu. Kalau tiba-tiba sakit ? What can we do ? 

Contoh lainnya. Orang tua kita pengen makan sesuatu. Pengen dibelikan oleh kita. Sedang kita sibuk bekerja. Mungkin ada waktu sore atau malam hari. 

"Murah saja, kapan-kapan juga bisa kan!"

Ehhhh.....kapan-kapan itu kapan ? Kalau murah ya segera dibelikan. Kita tidak tahu besok-besok ada keluasan rizki apa tidak ? ada waktu luang apa tidak ? sehat apa tidak ? Who knows ? Apalagi yang meminta adalah orang tua. Ingatkan, Ridho Allah adalah Ridho orang tua. 

So, lalukan sekarang yang bisa kita lakukan sekarang ! 

Semoga sehat selalu. Dan bisa memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya. Karena waktu yang telah terlampaui tak mungkin terulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun