Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengubur Rindu

21 Juli 2022   19:14 Diperbarui: 21 Juli 2022   19:17 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada deretan huruf yang melambai aku rindu. Pada rangkaian kata aku suka.  Aku mau. Aku selalu menunggu saat itu.  Tapi apa daya ? Hasrat lenyap di balik meja. Di antara tumpukan kertas yang menggunung. Di antara deru mesin yang meraung. Kapankah waktu dan untain kata itu bisa bersambung ? 

Berat hati aku kubur rindu. Padamu bait-bait puisi atau sekedar torehan bisu. Berharap goresan itu selalu ada. Bukan luka, bukan.  Tapi asa yang terpendam. Rindu yang tak tertahan. 

Dan apa akhirnya ? Sekelumit kata yang mungkin tak terlalu istimewa.  Bahkan tidak istimewa. Tapi ada rasa bahagia. Dan, Itu sudah cukup. Mengobati rinduku. 

Baca juga: Rindu Ramadan

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi: Rindu

Baca juga: Saat Kamu Percaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun