Mencintai atau dicintai ? Enakan mana coba ? Yang jelas dua-duanya berasal dari kata dasar yang sama. Cinta.Â
Cinta adalah sesuatu yang indah. Anugerah Tuhan. Suatu perasaan yang berjuta rasa. Katanya. Bener apa enggak, hanya yang pernah merasakan yang tahu jawabnya. Bener kan ?Â
Bahagia yang tak terlukiskan, tak dapat terungkapkan dengan kata, ketika yang namanya cinta datang menyapa.Â
Tapi ..... berbanding seratus delapan  puluh derajat, rasanya sakit tiada terkira saat cinta itu pergi atau menghianati. Benarkah begitu ? Hmmm....tanyakan pada rumput yang bergoyang ! Ehhh....tanyakan pada yang pernah jatuh cinta dan mungkin pernah merasakan patah hati.Â
Putus cinta, patah hati atau broken heart, katanya rasanya seperti mau mati, sampai malas makan malas mandi. Â Aishhh jorok, bau kan jadinya. Nafas serasa terhenti, dunia serasa tak berputar. Walah...lebay sekali. Tapi bagi yang merasakan patah hati itu sangat biasa sekali.Â
Tahukah kenapa terasa begitu sakit?
Perasaan sakit yang berlebih, karena ada rasa cinta yang berlebih juga.Â
Rasa sakit karena cinta di khianati atau karena masalah yang sudah nggak bisa sejalan lagi, sehingga harus berpisah dan tidak bisa bersama lagi,bukan masalah besar sih sebenarnya. Begitulah drama kehidupan. Â
Karena pikiran orang bisa berubah setiap saat. Kemarin cinta, sekarang benci. Hari ini benci, Â bisa jadi besok jadi cinta. Pikiran manusia selalu berubah setiap saat.
Agar rasa sakit tak terlalu parah, tidak sampai putus asa dan bahkan nekat bunuh diri, lha dalah parah banget kan itu. Ya kalau bunuh dirinya di bawah pohon ceplukan sih no problem, lha kalau di atas tiang listrik yang tinggi, wahhhh.....bisa kacau bin ruwet bin nyesek kayak orang sakit bengek.Â
Oleh sebab itu cintailah sesuatu sekedarnya saja. Entah itu cinta kepada orang atau barang atau apapun. Semakin dalam mencinta, akan semakin dalam sakitnya.Â
Cinta di dunia hanyalah fana. Sama dengan hidup yang cuma sementara. Semuanya fana dan akan binasa pada waktunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H