Polos dan sendu. Kesan pertama ketika mata kita beradu. Â Tak terasa air bening itu meluruh. Â Hati aku jatuh, sejatuh-jatuhnya sama kamu. Â Hati aku luluh, bagai es antartika yang tak lagi beku.Â
Sayang, Â tak bisa dipungkiri pikiran aku terkenang. Â Wajah manis dan sepasang mata sendu itu membayang. Mengobrak -abrik hati jadi tak tenang. Â Bila sehari saja kamu tak kunjung datang.Â
Sepasang mata cantik, hadiah dari Tuhan. Tanpa diminta dengan kasihnya sudah diberikan. Nikmat Tuhan manalagi yang didustakan? Tidak ada kan?Â
Sepasang mata. Memancar berjuta makna, juga rasa. Kalau berbinar penuh cinta, kalau marah penuh angkara.  Aku tahu, sepasang mata kamu menyirat apa? Renjana  dan rahasia sang Pencipta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H