Rambut Keriting

 

Si Erna temannya si Dina punya kebiasaan selalu mengepang rambutnya. Belum pernah sekalipun terlihat oleh Dina rambut Erna diurai. 

Merasa penasaran suatu ketika Dina bertanya pada Erna.  

"Er,  kenapa sih rambut kamu nggak pernah diurai ?", tanya Dina. 

"Nggak papa,  suka aja dikepang gini.  Biar nggak gerah ", jawab Erna. 

"Emang kepala kamu nggak pusing rambut diikat terus gitu ?", tanya Dina lagi.  

"Biasa aja tuh.  Tidur juga nggak aku lepasin kok,  tetep kayak gini ", terang Erna.  

Dina sedikit tercengang.  "Terus kapan kamu lepasin kepang rambutmu ?"

"Cuma pagi doang sih,  abis itu nggak dilepas sampe esok pagi lagi ", kata Erna.  

Dina merasa sedikit aneh.  Nggak mungkin kan kalau tanpa tujuan harus kerja keras ngepang rambut sampai lupa waktu seperti itu.  

"Aku ngerasa aneh aja deh Er,  emang apa maksudnya ngelakuin itu? ", Dina mengeryit dalam.  

"Ehmm.... ", Erna terdiam kayaknya lagi berpikir

"Sebenarnya aku pengen rambut aku jadi keriting ", jelas Erna.  

"Biar kayak mie gitu ", lanjutnya sambil nyengir. 

Eh.... gimana nih maksudnya? 

Di kala semua cewek suka ngelurusin rambutnya biar kelihatan cantik.

Keinginan temannya ini cukup unik juga. 

"Kamu suka rambut keriting? ", tanya Dina heran.  

"Masa perlu ditanya sih? pasti suka dong, makanya aku buat gini !", sahut Erna. 

"Biasanya cewek suka rambut lurus", gumam Dina. 

"Aku pengen beda aja,  boleh kan ? Beda katanya lebih cantik ?", balas Erna.  

"Idihh....kata siapa? ke salon aja enak langsung jadi ", usul Dina.  

"Ke salon ntar rambut aku jadi rusak.  Gini aja malah asli,  gratis lagi ", terang Erna.  

Dasar perhitungan 

Usut punya usut ternyata si Erna ngelakuin itu karena pengen deketin teman baru, cowok dari papua yang rambutnya keriting. 

"Din,  gimana menurut kamu si Richo, anak baru dari Papua itu? ", tanya Erna.

"Eh.... Kenapa tiba-tiba nanyain dia? ", Dina keheranan.  

"Enggak ! Dia udah punya cewek blom ya?", gumam Erna.  

"Mana aku tahu? ", sungut Dina 

"Ohhh ....jadi ini maksud kamu keritingin rambut? ", Dina manggut-manggut.  

"Dasar modus kamu ", Dina menonyor kepala Erna.