Mohon tunggu...
Nurul Izzatin
Nurul Izzatin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu sosial dan humaniora Program studi ilmu komunikasi 21107030012

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Dark Triad? (Alasan Orang Jahat Bisa Sukses)

6 Juni 2022   22:10 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:22 3306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa kompetitif inilah yang membuat mereka menjadi haus untuk memenangkan apa yang mereka mau dan semakin tidak terstruktur sebuah organisasi atau tempat bekerja maka semakin besar juga kesempatan individu dengan dark triad untuk mempunyai karir yang bagus. Karena di dalam organisasi yang kurang terstruktur itu kemungkinan etika dan bagaimana cara kita kerja dengan landasan moral kerja dan etis itu tidak terlalu dipentingkan.

Sekarang banyak entrepreneur muda, content Creator atau bahkan art character designer a yang sukses dalam waktu singkat meski sebenarnya jarang sekali yang instan. Seperti awalnya biasa aja tapi tiba-tiba jadi crazy rich. Dalam Crazy Rich  biasanya ada proses yang ditempuh, contoh aja ya Ini gua nggak tahu sebenarnya orangnya nggak pernah ngobrol juga sama aja tapi misalnya Jerome polin yang 

Masih muda masuk di force thirteen under thrirty 2021 bersama kakaknya. Sebenarnya sebelum bikin Nihongo mantappu juga ada menantea. Biografinya dari SMA dia udah juara Olimpiade Matematika, lulus juga ke Nanyang Technology University yang notabene sangat kompetitif  tapi tidak jadi masuk karena tidak ada uang.

Sebenarnya Dark Triad ini bisa saja menjadi sebuah kelebihan asal jangan overload dan sebenarnya bacial research juga seringkali dapat ada di posisi kepemimpinan. Ada skill yang penting yang harus kita kuasai untuk mengimbangi dark triad yaitu self awareness dan self acceptance. 

Karena jika kita lihat dari teori-teori klasik contohnya misal kalium, salah satu founder ke analisis, Sigmund Freud, kalium itu yang membuat teori dasar dari INFT yang mungkin sudah terpakai sampai sekarang dan sebagainya. 

Sigmund Freud juga bisa dibilang mungkin salah satu bapak psikologi yang membicarakan  persoalan ketidaksadaran and consistent alam bawah sadar. Sekarang hanya tinggal bagaimana caranya untuk kita bisa menerima sisi jahat di diri kita yang memang harus diterima dan tidak apa-apa juga jahat yang penting kita bisa mengontrol itu dan kita tidak menjahati orang lain. 

Hal tersebut memang Balance karena setiap orang pasti tidak hanya mempunyai Sisi baik saja akan tetapi juga sisi jahat yang bisa dia control.

Kalaupun kita jahat, kita tinggal berfikir bagaimana cara agar intinya bisa introspeksi agar bisa berubah, agar bisa berkurang dan bagaimana caranya agar kita bisa tetap mempunyai energy lebih untuk bangun menjadi lebih baik karena kejahatan mungkin tidak akan pernah selesai di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun