Seperti yang kita ketahui, sholat tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu malam hari yang didahului dengan tidur terlebih dulu. Waktu utama untuk mengerjakan sholat tahajud adalah pada sepertiga malam, dan hukumnya adalah sunnah , artinya jika dikerjakan kita akan mendapat pahala yang besar dimata Allah, akan tetapi jika tidak dikerjakan pun kita tidak mendapatkan dosa. Selain sebagai ibadah tambahan waktu sholat tahajud adalah waktu yang  istijabah dalam berdoa kepada Allah sebab pada waktu tersebut para malaikat 'arsy akan turun ke muka bumi untuk mengabulkan setiap hamba  yang meminta dan berdoa kepada-Nya.
Sholat tahajud juga mempunyai keutamaan tersembunyi yang sangat besar bagi umat muslim yang mau menjalankan diantaranya adalah rezeki yang berlimpah, keharmonisan rumah tangga, ketenteraman dalam hidup, mampu menjaga kesehatan tubuh, dan lain sebagainya. Akan tetapi, ada beberapa yang hal yang perlu dihindari ketika kita mengerjakan sholat tahajud yakni merasa bangga dengan diri sendiri atau dikatakan riya' terhadap apa yg didapat dari Allah tanpa mempedulikan sekitar. Naudzubillah,,..
Sebab jika hal itu terjadi, itulah orang orang yang ahli tahajud akan tetapi rugi dimata Allah.  Jika berbicara tentang sholat tahajud, ada satu kisah menarik yang mungkin bisa menjadi pelajaran untuk kita saat mengerjakan sholat tahajud. Pada masa Rasulullah SAW, ada seorang sahabat yang ahli ibadah tahajud  bernama Abu bin Hasyim. Hampir bertahun-tahun Abu bin Hasyim tak pernah absen melakukan sholat tahajud pada suatu ketika saat hendak mengambil air wudhu untuk mengerjakan sholat tahajud, Abu bin Hasyim dikagetkan oleh keberadaan sosok makhluk yang sedang duduk dekat sumurnya.
Abu bin Hasyim bertanya: "Wahai hamba Allah, siapakah Engkau?"
Sambil tersenyum, sosok itu berkata : "Aku adalah Malaikat utusan Allah"
Mendengar jawaban tersebut, Abu bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu Malaikat Allah.
Abu bin Hasyim lantas berkata:"Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"
Malaikat itu pun menjawab:"Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah"
Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu bin Hasyim lalu bertanya: " Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa itu?"
Malaikat itupun menjawab: " Ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah"
Mendengar jawaban Malaikat tersebut. Abu bin Hasyim berharap namanya ada di situ. Maka ditanyalah Malaikat itu: "Wahai Malaikat, adakah namaku di situ?"