Aku mengagumi keterasingan dalam nalar yang terbatas pada tantangan spritual yang radikal.
Aku masih berkutat pada bait-bait yang terpikat oleh pikiranku.
Ku tengadahkan wajahku,
menghayati langit yang mustahil untuk bisa ku jangkau.
Aku berpaling pada diriku,
berusaha berfikir pada doktrin tentang kebenaran,
bukan pada penghotbah Agama,
tapi pada wajah sendu yang ku sebut Amma'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!