Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Insinyur - Pemikir dan penganut personifikasisme

saya suka sharing dengan semua orang. semoga bisa menjadi inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Naik Autonomous Electric Vehicle, Mobil Tanpa Awak "Navya" di BSD City, Bagaimana Rasanya?

26 September 2022   07:30 Diperbarui: 26 September 2022   14:42 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eskpresi ibu mertua yang mewakili kalangan baby boomers. Dokpri

"Naik mobil yang nggak ada supirnya tapi bisa jalan sendiri? Nggak nabrak gitu?!".  Begitulah komentar pertama si Kakak, anak sulung saya waktu saya cerita mengenai Autonomous Electric Vehicle atau Mobil Otonom, atau Mobil Listrik Tanpa Awak. Saya sih lebih senang menyebutnya Smart Car atau Mobil Pintar, sama seperti Smart Phone untuk hand phone, Smart Home untuk rumah dengan sentuhan teknologi, dan Smart City untuk kota yang sudah berbasis IoT. 

Sebab unit mobil ini memang mengadopsi kecangihan teknoloi berbasis IoT atau Internet of Think. DImana bisa bertemu dengan mobil canggih tanpa awak ini? Adanya di The Breeze BSD City, Kota Tangerang Selatan.

Tadinya saya mau menjajal kecanggihan Smart Car ini sendirian ke BSD City, mengingat lokasinya cukup jauh dari rumah. Tapi karena pada penasaran, akhirnya semuanya pada ikutan, si Kakak, Abang, si bungsu, dan Istri. Agaknya mertua juga penasaran dan ingin mencobanya. Jadilah kami pergi rombongan paket komplit plus plus (plus mertua) untuk menjajal teknologi mobil listrik tercanggih ini.

Kebetulan deh ya, jadi bisa mendapat feedback lintas generasi tentang mobil canggih ini. Generasi baby boomers diwakili oleh mertua, generasi millenial diwakili oleh saya dan istri, sedangkan generasi Alpha terwakili oleh ketiga anak saya. Sekalian juga wisata edukasi teknologi mobil masa depan.

Teknologi mobil listrik tanpa awak memang tergolong teknologi baru di era industri 4.0 yang sudah diterapkan di negara maju sebagai transportasi masal. Namun di Indonesia, mobil dengan teknologi ini untuk transportasi masal menjadi satu-satunya, dan masih dalam tahap uji coba.

Uji coba pertama dilakukan sejak 21 Mei hingga 12 Agustus 2022 dengan titik awal di QBig BSD City, sedangkan ujicoba kedua berlangsung dari tanggal 27 Agustus hingga akhir tahun ini. Mengambil start di Halte Green Office Park (The Breeze) BSD City.

Berbeda dengan ujicoba pertama, pada ujicoba kedua ini tidak ada halte transit. Naik dan turun penumpang dilakukan di satu titik, di Halte Green Office Park BSD. Travel time-nya juga lebih singkat, hanya 6 menit, sebelumnya di tahap pertama bisa sampai 15 menit untuk travel time-nya, sehingga calon penumpang yang ingin mencoba kecanggihan mobil ini harus bersabar menunggu. 

Apalagi unit mobilnya hanya satu, dengan daya angkut dan jadwal beroperasi yang masih sangat terbatas.

Tentang Autonomous Electric Vehicle atau Mobil Listrik Tanpa Awak di BSD City 

Menurut pak Cahyo, salah satu petugas yang bertanggungjawab pengoperasian ujicoba mobil tanpa awak ini, unit mobil ini menggunakan tenaga penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh, yang bisa bertahan hingga 9 jam, dilengkapi dengan aneka sensor, mulai dari pemanfaatan GPS, sensor LIDAR (Lighting Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi unutk big data analysis, kemudian data tersebut diproses oleh sistem komputer canggih yang tertanam didalam unit mobil. 

Sensor ini juga terhubung langsung ke satelit GPS yang bisa membaca rute secara realtime, sehingga penumpang tidak perlu takut mobil ini "nyasar" dan keluar dari rute yang sudah ditentukan. Bahkan sensor yang ada di mobil ini sudah bisa mendeteksi benda yang menghalanginya yang ada di sekitarnya dari radius 5 meter. 

Mobil akan menjaga jarak objek lain disekililingnya pada radius 1 meter. Jadi misalnya ada motor atau mobil lain di jarak kurang dari 5 meter, mobil canggih ini akan mulai berjalan pelan, hingga objek disampingnya itu berjarak 1 meter, mobil pintar ini akan berhenti otomatis. Duh sebegitu sensitifnya yah, wanita yang lagi PMS pun kalah sensitifnya dibanding sensor City Car ini.

Sensornya akan terus mendeteksi objek disekelilingnya selama mobil berjalan. Bahkan menurut pak Cahyo, jika ada daun berguguran yang menimpa bagian atasnya, mobil ini memilih akan berhenti otomatis, karena dedaunan terdeteksi oleh sensor. Untuk respon time sensornya saya tidak tahu pasti data teknisnya, namun selama perjalanan menaiki mobil ini, saya merasa nyaman dan tidak begitu terasa guncangan dari respon mesin terhadap sensor yang bekerja.

Saya dan pak Cahyo. Dokpri
Saya dan pak Cahyo. Dokpri

Mesin mobil ini diproduksi oleh Mitsubishi, pabrikan Jepang yang terkenal dengan produk mobil niaga dan mobil angkut yang sudah diakui dunia. Saya mengenal produk Mitsubishi dengan mobil niaganya yang menjadi andalan di dunia logistik, seperti L300, Colt Diesel, dan Fuso. Karena memang bidang pekerjaan saya di dunia logistik. Setahuku, mesin mobil Mitsubishi terkenal bandel, murah biaya maintenance, dan harga jualnya tinggi.

Dari tampilan depan, emblem mobil ini bertuliskan Navya Arma. Sepertinya Mitsubishi menamai produk mobil otonomnya ini dengan sebutan Navya Arma. Daya angkut Arma maksimal 15 orang dewasa. Penumpang duduk berjumlah 11 orang, dan penumpang berdiri dibatasi hanya 4 orang. Mobil ini berdimensi 4,7 m x 2,1 m.

Posisi tempat duduknya juga diatur sedemikian rupa saling berhadapan, sehingga keseimbangan terjaga saat Navya berjalan. Setiap tempat duduk dilengkapi dengan seat belt yang wajib dikaitkan selama travel time berlangsung. Sementara untuk penumpang yang berdiri, disediakan handle grip supaya penumpang bisa menjaga keseimbangannya.

Posisi tempat duduk di dalam Smart Car Navya
Posisi tempat duduk di dalam Smart Car Navya

Jadwal Beroperasi 

Untuk kamu yang ingin menjajal kecanggihan Navya, sebaiknya lihat jadwal operasionalnya dulu, supaya tidak kecewa jauh-jauh ke BSD tapi ternyata si Navya sedang maintenance. Navya beroperasi setiap hari Selasa sampai Minggu, dari jam 10 pagi hingga jam 5 sore. Navya akan rutin mengangkut penumpang setiap 20 menit sekali, dengan travel time selama 6 sampai 8 menit.

Kalo nggak pengen ngantri, baiknya ambil waktu weekdays untuk mencobanya, hindari waktu peak hour atau jam sibuk seperti jam makan siang. Karena biasanya di jam tersebut banyak masyarakat yang antri ingin menjajal Navya. Jangan juga kesana di hari senin, karena hari senin merupakan jadwalnya Navya untuk maintenance dan upgrade kecerdasan mesin pintarnya.

Syarat, Term & Condition

Untuk bisa menaiki Navya tidak dikenakan biaya alias gratis. Malahan kamu akan dikasih voucher makan gratis setelah mengisi testimoni menggunakan Smart Car ini. Sebelum antri naik, kamu diwajibkan mendownload aplikasi One Smile di HP kamu. Kemudian isi biodata pada profile dan isi survey dari manajemen BSD City.

Setelah itu kamu akan mendapatkan tiket berupa QR Code yang akan di scan oleh petugas. Berikutnya kamu tinggal menunggu giliran menaiki Navya sesuai dengan jadwal angkutnya. Kalo ada yang belum dipahami, bisa langsung tanya dengan petugas di Halte. Petugasnya selalu standby, dan ramah banget!.

Oiya, anak-anak dengan tinggi badan dibawah 120 cm  masih belum diperbolehkan naik Navya, sesuai standar keamanan berkendara pada mesin otomatis. Sama seperti standar keamanan menaiki wahan permainan di Dufan. Duh! kasihan yah si bungsu Maula belum diperbolehkan merasakan kecanggihan Navya Arma. 

Alhasil Saya harus bergantian dengan istri untuk menjajal si Navya tanpa sikecil Maula, demi keamanan dan keselamatan anak kami. Selain persyaratan tinggi badan, sejumlah peraturan lainnya juga terpampang jelas di pintu antrian. Semua penumpang diharapkan membaca dan memahami aturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola, demi keamanan dan kenyamanan bersama.

Tanda warna hijau untuk batas minimum ketinggian penumpang anak-anak. Dokpri
Tanda warna hijau untuk batas minimum ketinggian penumpang anak-anak. Dokpri

Bagaimana dengan hasil testimoni saya mengajak Mertua, istri dan anak-anak untuk menjajal Navya?. Jawaban saya, lihat saja ekspresi mereka saat menaiki Navya, si mobil canggih tanpa awak ini. Sepanjang perjalanan dengan Navya, senyum mereka terus menembang, tidak ada raut ragu atau merasa takut nabrak karna tanpa driver.

Eskpresi ibu mertua yang mewakili kalangan baby boomers. Dokpri
Eskpresi ibu mertua yang mewakili kalangan baby boomers. Dokpri

.

Ekspresi anak-anak yang mewakili kalangan gen Alpha. Dokpri
Ekspresi anak-anak yang mewakili kalangan gen Alpha. Dokpri

Seperti halnya mesin AI lainnya pada semua produk industry 4.0, semakin banyak data sampling masuk, mesin AI nya akan semakin pintar.

Konon katanya, City Car seperti Navya ini akan menjadi kendaraan shuttle IKN di Kalimantan. Konsep Smart City di Ibu kota baru Indoensia akan semakin paripurna dengan hadirnya Smart Car yang berbasis IoT atau Internet of Think seperti Navya.

Supaya implementasi kendaraan pintar ini cepat terwujud, yuk rame-rame pada menjajal Autonomous Electric Vehicle di BSD City ini, karena semakin banyak sampling yang diterima oleh sebuah mesin AI, maka mesin AI tersebut akan semakin cepat pintar sistem otomasi nya, datanya pengguna akan terus di upgrade untuk menjadi kian paripurna.

Sehingga semakin kedepan produknya akan semakin nyaman digunakan sesuai ekspektasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun