Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Insinyur - Pemikir dan penganut personifikasisme

saya suka sharing dengan semua orang. semoga bisa menjadi inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kikuo Ibe, Si Penular Virus PantangMenyerah Generasi Muda Indonesia

12 Desember 2017   14:01 Diperbarui: 12 Desember 2017   14:22 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kikuo Ibe bersama Irza Raditya, Tauvan Ari dan Maudy Ayunda

Saya sepenuhnya percaya, bahwa untuk mandapatkan kisah inspiratif tidak melulu musti datang ke acara seminar motivasi, atau menjadi follower sebuah group motivator di media sosial. Di sekeliling kita banyak sekali kisah inspiratif yang bisa di ambil pelajaran untuk menjadikan diri ini tergerak karena "kecipratan" aura positif yang disebarkan oleh seorang inspirator.

Seperti kisah yang saya dengar langsung dari Fouder Father nya jam tangan G-Shock, Kikuo Ibe, minggu lalu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Beliau adalah inovator yang membidani lahirnya jam tangan terkenal G-Shock.

Konon, nama G-Shock itu terdiri dari dua akronim, yaitu "G" dan "Shock" yang mengandung makna filosofi. "G" merupakan kependekan dari Gravitation dan "Shock" itu diambil dari bentuk kombinasi mesin dan bantalan anti guncangan pada jam tangan G-Shock.

Setiap penemuan sesuatu yang wah, dibelakangnya selalu ada kisah menarik untuk disimak. Lalu ada cerita apa dibalik penamaan G-Shock? Kikuo Ibe lebih lanjut menceritakan ihwal penamaan G-Shock sebagai produk jam tangan ciptaan nya.

Dulu di tahun 80-an, Kikuo Ibe salah satu pemuda asal Jepang yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas mendapatkan hadiah sebuah jam tangan dari ayahnya. Di zamannya, jam tangan yang tipis, ringan, dan simpel memang sedang nge-trend dan menjadi favorit masyarakat Jepang. Tak heran Kikuo Ibe sangat senang mendapatkan hadiah yang spesial tersebut. Ia pun bertekad untuk merawat jam tangan pemberian ayahnya itu.

Suatu hari, jam tangan pemberian ayahnya itu terjatuh, dan pecah, sehingga mengalami rusak fatal. Kikuo Ibe sangat sedih mendapati jam tangan kebanggaannya itu rusak. Karena tidak ingin mengecewakan ayahnya, dan tidak ingin mengecewakan ayah-ayah lainnya yang memberikan hadiah jam tangan kepada anak-anaknya, ia bertekad membuat sebuah jam tangan yang tangguh dan anti pecah jika terjatuh.

Tekad itu ia wujudkan dengan ber-eksperimen selama dua tahun. Jika Thomas Alfa Edison membuat lampu bohlam dengan 999 kali percobaan, Kikuo Ibe membuat 200 prototipe jam tangan. Dan Jika Thomas Alfa Edison melakukan ujicobanya di ruangan labratorium, Kikuo Ibe menyulap kamar mandinya sebagai ruangan riset & development nya, demi untuk menghasilkan jam tangan dengan kualitas super sesuai dengan misinya. Berkat kegigihannya itu, lahirlah sebuah jam tangan yang belakangan dinamai G-Shock.

Nama G-Shock diambil dari inovasi desain jam tangan yang hollow case, berikut bantalan pengaman sebagai pelindung menyeluruh, yang semuanya menjadi bagian penting dari ketangguhan produk jam buatannya. G-Shock berarti kokoh dan tangguh.

Meski produk buatannya terkesan "melawan trend" saat itu, Kikuo Ibe sangat yakin, suatu saat produk buatannya itu akan menjadi idola di negaranya. Dengan prinsip kacamata kuda, Kikuo Ibe terus konsisten melakukan riset dan inovasi terhadap produknya itu. Hingga pada suatu waktu Dia menonton acara di sebuah channel televisi Amerika, Dia mendapati produknya sedang di uji coba di suatu acara TV, dan berhasil melewati serangkaian test ketangguhan produk.

Semenjak itu, produk G-Shock lebih dikenal luas di Amerika, dan menjadi jam tangan kebanggaan yang mengusung kekuatan dan ketangguhan.

Kikuo Ibe selanjutnya memproduksi massal jam tangan G-Shock untuk memenuhi permintaan pasar Amerika. Hasil desain produknya ternyata disukai oleh warga AS yang gemar dengan gaya produk yang besar, kuat, kokoh dan tangguh. Persis seperti kesan pertama kali orang saat melihat G-Shock.

Meski belum dikenal di Jepang seperti harapannya, Kikuo Ibe terus konsisten melakukan inovasi tanpa henti sesuai dengan visi dan misinya. Harapannya kelak produk G-Shock menjadi kebanggaan warga Jepang bisa terlaksana. Berkat sikap pantang menyerah dan konsistensinya selama satu dasawarsa, harapannya terbukti. G-Shock akhirnya berhasil menjadi brand jam tangan yang diakui ketangguhannya di Jepang dan negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.

Saya sendiri pertama kali kenal dengan G-Shock pada tahun 90'an. Waktu itu memang sedang ngetrend di Indonesia. Kesan pertama saat melihat nya, sama persis dengan pesan yang diselipkan oleh penciptanya, yaitu produk yang besar, tebal, kuat dan tahan banting.

Setelah mendengar kisah Kikuo Ibe ini saya kemudian berkesimpulan, betapa pesan yang hendak disampaikan oleh inovator itu bisa sampai kepada masyarakat melalui produk ciptaannya, asalkan benar-benar menjiwai saat menciptakan produk tersebut. Sikap optimis dan percaya diri wajib untuk ditanamkan sejak awal membuat konsep, dilanjutkan dengan sikap "istiqomah" atau konsistensi dalam berinovasi, yang bisa menjadi kunci keberhasilan suatu produk bisa dikenal luas dengan ciri khas nya.

Kikuo Ibe kini bisa bangga dengan sebuah karyanya. Cita-cita mulianya yang tidak ingin "para ayah" kecewa, kini terwujud berkat semangat dan inovasi yang ia kerjakan secara konsisten.

Anehnya, hingga sekarang di era digital yang konon penggunaan jam tangan beralih ke jam dgital menyatu dengan smartphone, jam tangan ciptaannya masih digandrungi oleh masyarakat dunia. Salah satu mimpi besar Kikuo Ibe adalah, kelak jam tangannya bisa digunakan oleh para astronout di luar angkasa.

Jika anda merasa ingin tertawa dengan mimpi Kikuo Ibe, sayapun demikian. Tapi faktanya banyak inovasi besar yang dimulai dari mimpi sederhana, bahkan menjadi bahan tertawaaan, namun akhirnya kita akan takjub dengan apa yang terjadi kemudian, dimana ternyata mimpi itu menjadi nyata, berkat inovasi yang di lakukan oleh sang inovator si pemilik mimpi itu.

Dalam rangka ulang tahun G-Shock ke 35 tahun depan, Kikuo Ibe akan menularkan semangat berinovasi itu kepada generasis muda di Indonesia. Beberapa anak muda yang menjadi inovator dari berbagai bidang akan digandengnya untuk bersama-sama melakukan inovasi dan perubahan.

Kedatangannya ke Indonesia tempo hari berhasil menggaet tiga pemuda inspiratif Indonesia, yaitu Co-Founder Kata.ai Irzan Radiyta, Founder Bahaso.com Tyovan Ari, dan Founder #KejarMimpi Maudy Ayunda.

Lalu, apa menariknya sosok tiga pemuda ini sehingga Kikuo Ibe "kepincut"  dan menggandengnya?

Irzan Raditya

Irza bersama teman-temannya menanamkan inovasi unik Natural Language Processing yang berfungsi menyelaraskan bahasa komputer dengan linguistik manusia ke dalam suatu platform. Teknologi ini dapat memahami berbagai istilah dan jargon yang biasa digunakan orang-orang Indonesia ketika berkomunikasi lewat pesan singkat online, seperti WA, chat, dll.

Untuk menampung karyanya supaya bisa di manfaatkan oleh banyak orang, Irzan membuat suatu platform bernama Kata.ai. Platform ini menjadi platform chatbot pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi Artificial Inteligence (AI). Inspirasi Irza ini dapat digunakan oleh brand atau korporate untuk aktif berinteraksi dengan para pelanggannya.

Tyovan Ari

Tidak jauh berbeda dengan Irza Raditya, Tyovan Ari juga memiliki karya yang hampir sama, sebuah platform online untuk belajar bahasa asing.

Tyo menceritakan secara singkat proses penemuannya tersebut. Dulu Tyo termasuk orang yang gagap dengan bahasa asing. Ia mengalami kesulitan saat belajar bahasa asing karena keterbatasan piranti yang ada saat itu. Dari pengalamannya tersebut, Ia ingin agar generasi berikutnya tidak mengalami kesulitan saat belajar bahasa asing seperti dirinya. Lantas Diapun menciptakan suatu piranti yang memudahkan orang untuk belajar bahasa asing, berupa platform online bernama Bahaso.com

Salah satu kelebihan platform Bahaso.com adalah penggunanya bisa mengadakan kelas tatap muka via online. Platform ini sudah mendapatkan sertifikasi resmi dari Universitas Indonesia.

Maudy Ayunda

Profesi aktris tidak membuat Maudy Ayunda merasa dibatasi dalam berkarya. #KejarMimpi adalah salah satu gerakan yang di prakarsainya. Maudy dan beberapa pendiri lainnya percaya pada kekuatan mimpi, namun priharin dengan kenyataan bahwa sangat sedikit anak muda Indonesia yang tahu apa impian mereka. Melalui kampanye #KejarMimpi, Maudy Ayunda memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencari mimpinya, dan bersama mewujudkannya.

+++

Rencananya Kikuo Ibe akan tour ke tiga kota dan bertemu dengan para pemuda/pemudi Indonesia.

"Satu hal yang ingin saya sampaikan kepada generasi muda Indonesia : Tantangan dan kesulitan akan selalu ada. Ketika terhalang sebuah tembok besar, lihatlah pergelangan tangan kalian, Saya harap G-Shock bisa memberi kalian semangat untuk siap menghadapi segala bentuk tantangan dan pantang menyerah sampai kapanpun"

Itulah pesan Kikuo Ibe, inovator "Bapaknya G-Shock" kepada generasi muda Indonesia.

Apakah kamu inovator muda yang akan di lirik sama Kikuo Ibe? Tunggu dia datang ke kotamu ya guys...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun