Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Insinyur - Pemikir dan penganut personifikasisme

saya suka sharing dengan semua orang. semoga bisa menjadi inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kurangi Polusi Asap Kendaraan Dengan EFO Green

15 Juli 2014   22:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:14 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_333770" align="alignleft" width="300" caption="Team EFO Green"][/caption]

Pemahaman saya, sebuah system sempurna itu ibarat balon udara, jika dipencet ujung yang kiri, maka ujung sebelah kanan akan menggelembung, demikian juga sebaliknya. Sama halnya sebuah system pembakaran pada mesin berbahan bakar,  Jika tingkat emisinya ditekan, maka akan berkurang dayanya, sebaliknya semakin di forsir dayanya, otomatis emisi akan bertambah.

Well, itu logika sederhana saya sebelum menyimak pemaparan dari Bp. Lewi Bernat, selaku General Marketing Engine Fuel-Air Optimizer atau EFO Indonesia, sebuah produk penghemat bahan bakar kendaraan yang mengusung konsep green life (ramah lingkungan). Manfaat produk EFO Green untuk kendaraan (motor/mobil) disampaikan oleh team EFO Indonesia di acara soft launching produk EFO  Green di Graha Agung, Kemang, Jakarta Selatan (03/07/2014).

Wajar jika saya beranggapan demikian, sebab sebuah alat tambahan yang dipasang pada mesin kendaraan dipastikan akan membawa efek terhadap performa mesin kendaraan, entah itu output daya nya atau konsumsi bahan bakarnya.

Tetapi kondisi itu tidak terjadi pada mesin kendaraan yang sudah dipasang EFO Green. Dengan konsep teknologi sederhana, yaitu menyemprotkan udara lembab dari tabung EFO ke dalam system pembakaran, didapatkan output hasil pembakaran yang sempurna, sehingga mampu meminimalkan jumlah karbon sisa pembakaran (emisi).

Bagaimana ini bisa terjadi?

Menjawab pertanyaan tersebut, Bp. Kresna, salah satu insinyur yang membidani lahirnya EFO Green menjelaskan bahwa pada mesin kendaraan tanpa EFO, rata-rata akan menghasilkan output carbon sisa pembakaran sekitar 4.300 kg per tahun, zat ini akan bertebaran di udara dan sangat berbahaya jika terhirup oleh kita.

Beda halnya saat EFO sudah terpasang, jumlah gas buang yang dihasilkan menurun drastis, yakni hanya 3.000 kg per tahun. Selisih angka tersebut equivalent dengan gas buang (carbon) yang dihisap oleh 82 pohon berdiameter 20 cm. Artinya saat kita menggunakan EFO Green, manfaat dan nilainya akan sama dengan kita menanam 82 pohon. Itulah sebabnya produk ini dinamakan EFO Green yang mana diharapkan manfaatnya membawa visi ramah lingkungan.

Selain ramah lingkungan, EFO Green terbukti mampu menghemat konsmsi bahan bakar hingga 30%. Untuk menjelaskan hal ini, pak Kresna menunjukkan prinsip kerja EFO Green besutan teamnya sebagai berikut :

14054109151538728885
14054109151538728885
Prinsip Kerja EFO Green

Pada saat mesin menyala, temperatur mesin akan tinggi (panas), dimana efek panas akan memicu penguapan bahan bakar yang berlebih, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi boros. Namun dengan menyuntikkan udara sejuk dari tabung EFO ke dalam system pembakaran, temperatur mesin akan lebih sejuk, efek utamanya adalah bahan bakar untuk proses pembakaran akan lebih hemat, selain itu bagian bagian mesin yang dilewati udara sejuk akan menjadi bersih, karena kerak dan debu yang menempel akan terbawa bersama uap air sepanjang saluran pembakaran. Ciri-ciri EFO Green telah bekerja adalah saat kendaraan dinyalakan, knalpot akan mengandung uap, bisa dirasakan saat tangan kita berada di ujung knalpot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun